Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

5 Tren dan Perkembangan Ekonomi di Indonesia

20 Juni 2024   15:56 Diperbarui: 20 Juni 2024   16:04 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita ekonomi selalu menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pelaku bisnis, tidak terkecuali di Indonesia. Pada tanggal 19 Juni 2024, sejumlah peristiwa penting terjadi yang layak untuk dicermati lebih dalam. 

Mulai dari peringkat daya saing Indonesia yang meningkat, hingga surplus dalam neraca perdagangan, serta tantangan terkait harga tiket pesawat yang mahal, semua memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek berita ekonomi tersebut dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pembaca.

1. Peringkat Daya Saing RI Naik ke Posisi 27

Pada tanggal 19 Juni 2024, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa Indonesia telah mencapai peringkat daya saing global ke-27 dari 67 negara yang dinilai. 

Ini menandakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan posisi sebelumnya dan bahkan berhasil melampaui negara seperti Inggris. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan stabilitas ekonomi, tetapi juga kemampuan Indonesia dalam menarik investasi asing serta meningkatkan kualitas infrastruktur dan sistem pendukung ekonomi lainnya.

Peringkat daya saing merupakan indikator penting dalam mengevaluasi seberapa kompetitif suatu negara dalam menghadapi tantangan global, seperti investasi, inovasi, dan efisiensi ekonomi. Posisi Indonesia yang naik memberikan sinyal positif bagi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di masa depan.

2. Neraca Perdagangan Indonesia Surplus

Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 2,93 miliar dolar AS pada bulan Mei 2024. Ini merupakan hasil positif yang menandai keberhasilan Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara ekspor dan impor. 

Surplus perdagangan yang berkelanjutan selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 menunjukkan kekuatan ekonomi domestik dalam menghadapi tantangan global, seperti fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian ekonomi global.

Surplus ini tidak hanya mencerminkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap nilai tukar rupiah serta cadangan devisa negara. Langkah-langkah untuk mempertahankan surplus perdagangan perlu terus didorong, termasuk dalam meningkatkan kualitas produk, diversifikasi pasar ekspor, dan memperkuat rantai pasok domestik.

3. Padang Lamun dalam Komitmen NDC

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memasukkan padang lamun ke dalam komitmen Nationally Determined Contribution (NDC). Langkah ini menjadi bagian integral dari upaya pemerintah dalam mitigasi perubahan iklim, yang semakin mendesak di tengah tantangan global terkait perubahan iklim dan peningkatan suhu global.

Padang lamun tidak hanya berperan sebagai habitat penting bagi kehidupan laut, tetapi juga memiliki potensi besar dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Integrasi padang lamun dalam NDC menunjukkan keseriusan Indonesia dalam melaksanakan komitmen internasional untuk mengurangi jejak karbon nasional serta mendorong keberlanjutan lingkungan.

4. Tantangan Harga Tiket Pesawat yang Mahal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyoroti masalah harga tiket pesawat yang tinggi di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian serius karena berpotensi mempengaruhi pertumbuhan industri pariwisata dan konektivitas regional. Upaya untuk menanggulangi masalah ini melalui peningkatan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan jumlah maskapai penerbangan dan merancang kebijakan harga yang lebih terjangkau menjadi langkah yang mendesak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun