Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Potensi Idul Kurban di Indonesia: Dampak Sosial, Ekonomi, dan Agama

17 Juni 2024   17:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   11:31 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potensi Ekonomi Kurban di Indonesia Dampak Sosial, Ekonomi, dan Agama | (Sumber: SHUTTERSTOCK/UNTUNGSUBAGYO via kompas.com) 

Pelaksanaan kurban merupakan bagian penting dari ibadah dalam agama Islam yang dilakukan setiap tahun pada hari raya Idul Adha. Selain aspek keagamaannya, kurban juga memiliki dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan sosial. 

Artikel ini akan mengulas proyeksi dan dampak ekonomi dari pelaksanaan kurban di Indonesia untuk tahun 2024, dengan fokus pada analisis dari dua lembaga utama yang menyediakan data terkait, yaitu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS).

Proyeksi Potensi Ekonomi Kurban oleh Baznas

Menurut proyeksi yang dirilis oleh Baznas pada tahun 2024, potensi ekonomi kurban diperkirakan mencapai Rp 34,3 triliun. 

Angka ini didasarkan pada perkiraan partisipasi sekitar 2,75 juta rumah tangga di Indonesia yang berencana untuk melaksanakan kurban pada tahun ini. 

Apalagi dengan jumlah tersebut, sekitar 2,3 juta hewan ternak diperkirakan akan dikorbankan, terdiri dari 1,79 juta domba/kambing dan 514.000 ekor sapi.

Proyeksi ini mencerminkan kontribusi signifikan dari kegiatan kurban terhadap perekonomian nasional. 

Selain itu, Baznas juga menyoroti bahwa kurban tidak hanya penting sebagai ibadah, tetapi juga sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat yang kurang mampu, serta meningkatkan kesejahteraan peternak di berbagai daerah.

Analisis IDEAS terhadap Potensi Ekonomi Kurban

IDEAS, lembaga riset lain yang aktif dalam menganalisis potensi ekonomi kurban, juga merilis proyeksi yang menarik. 

Menurut IDEAS, potensi ekonomi kurban di Indonesia tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 28,2 triliun. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yang mencerminkan pertumbuhan jumlah pekurban yang signifikan.

IDEAS memperkirakan bahwa sekitar 2,16 juta keluarga muslim dengan daya beli tinggi akan berpartisipasi sebagai shahibul qurban, yang menghasilkan sekitar 117,2 ribu ton daging kurban. 

Proyeksi ini juga mengindikasikan adanya pergeseran dalam profil pekurban, dengan meningkatnya jumlah hewan kurban yang berasal dari masyarakat kelas menengah atas, sementara terjadi penurunan pada masyarakat kelas menengah bawah yang terdampak oleh kondisi ekonomi yang sulit.

Dampak Sosial dan Ekonomi Pelaksanaan Kurban

Pelaksanaan kurban tidak hanya memberikan manfaat dalam aspek keagamaan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas. 

Secara sosial, kurban membantu dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat yang kurang mampu, yang dalam beberapa kasus dapat mengalami kesulitan ekonomi. Ini merupakan salah satu bentuk solidaritas sosial di antara umat muslim.

Secara ekonomi, kurban berkontribusi pada perekonomian nasional melalui konsumsi daging yang meningkat serta aktivitas ekonomi di sektor peternakan dan distribusi. 

Jadi, dengan peningkatan jumlah pekurban dan hewan kurban, sektor ini menjadi salah satu pendorong ekonomi mikro di banyak daerah, terutama di pedesaan.

Tantangan dan Kesempatan di Tahun 2024

Meskipun potensi ekonomi kurban mengalami peningkatan, terdapat juga tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah ketersediaan hewan kurban yang memadai untuk memenuhi permintaan yang terus bertambah. 

Selain itu, ada juga perluasan kesempatan untuk meningkatkan nilai tambah dari kegiatan kurban, seperti pengelolaan limbah dan pemanfaatan produk sampingan secara optimal.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, pelaksanaan kurban di Indonesia tahun 2024 tidak hanya memberikan manfaat spiritual bagi umat muslim, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional. 

Proyeksi potensi ekonomi mencapai puluhan triliun rupiah, kurban menjadi momentum penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat kurang mampu dan peningkatan kesejahteraan peternak. 

Meskipun demikian, perlu perhatian lebih lanjut terhadap peningkatan efisiensi dan manajemen yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang ada.

Dengan demikian, kegiatan kurban bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga merupakan bagian integral dari dinamika ekonomi sosial Indonesia yang patut untuk terus dikaji dan dikembangkan keberlanjutannya.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun