Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Penulis - Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengkritisi Kebijakan Ekspor Pasir: Perlindungan Laut dan Keanekaragaman Hayati dalam Sorotan

7 Juni 2023   22:12 Diperbarui: 7 Juni 2023   23:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengkritisi Kebijakan Ekspor Pasir: Perlindungan Laut dan Keanekaragaman Hayati dalam Sorotan | kumparan

Hari Laut Sedunia adalah peringatan tahunan yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Juni. 

Tujuan utama peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melindungi laut serta sumber daya alamnya. 

Pada kesempatan ini, kita akan membahas kebijakan kontroversial yang sedang diperbincangkan, yaitu kebijakan ekspor pasir. 

Pasir, meskipun sering dianggap sebagai bahan bangunan yang murah dan umum, memiliki dampak ekologis yang serius dan perlu diperhatikan.

Baca Juga: Meninjau Dukungan untuk Masa Berlakunya SIM Seumur Hidup

Pengenalan Ekspor Pasir

Ekspor pasir merujuk pada proses pengangkutan pasir dari satu negara ke negara lain untuk berbagai tujuan. 

Pasir umumnya digunakan dalam industri konstruksi, manufaktur kaca, serta industri rekayasa dan kebutuhan rekreasi seperti pantai buatan. 

Namun, ekspor pasir juga memiliki konsekuensi besar terhadap lingkungan, termasuk kerusakan habitat laut, sedimentasi, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.

Manfaat Ekspor Pasir

Para pendukung kebijakan ekspor pasir berpendapat bahwa ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi negara-negara yang memiliki sumber daya pasir yang melimpah. 

Ekspor pasir dapat meningkatkan pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja baru dalam industri terkait. 

Selain itu, kebijakan ini juga dapat memperkuat hubungan dagang antara negara-negara yang terlibat dalam perdagangan pasir.

Dampak Ekologis

Meskipun manfaat ekonomi yang dihasilkan dari ekspor pasir, kebijakan ini juga memiliki dampak ekologis yang serius. 

Salah satu dampak utama adalah kerusakan habitat laut yang diakibatkan oleh metode penambangan pasir. 

Penambangan pasir sering melibatkan penggalian di dasar laut menggunakan alat berat, yang dapat mengganggu ekosistem dan merusak tempat tinggal ikan, terumbu karang, dan organisme laut lainnya.

Selain itu, ekspor pasir juga menyebabkan masalah sedimentasi di perairan. 

Proses ekstraksi pasir dapat membebaskan partikel-partikel kecil yang kemudian terbawa oleh aliran air dan mengendap di perairan dangkal. 

Ini dapat menyebabkan kekeruhan air dan merusak ekosistem perairan, termasuk penurunan populasi ikan dan organisme laut lainnya.

Baca Juga : Hari Pancasila, Landasan Nilai Indonesia yang Abadi

Mengkritisi Kebijakan Ekspor Pasir: Perlindungan Laut dan Keanekaragaman Hayati dalam Sorotan | kumparan
Mengkritisi Kebijakan Ekspor Pasir: Perlindungan Laut dan Keanekaragaman Hayati dalam Sorotan | kumparan

Ancaman Keanekaragaman Hayati

Ekspor pasir juga dapat menjadi ancaman bagi keanekaragaman hayati di daerah asal pasir. 

Penambangan pasir yang berlebihan dapat mengubah bentuk pantai, mengurangi luas daerah pesisir, dan menghancurkan habitat alami hewan-hewan laut, seperti penyu dan burung-burung migran. 

Ini mengakibatkan penurunan populasi spesies-spesies ini dan mengancam kelangsungan hidup mereka.

Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengatasi dampak negatif ekspor pasir, diperlukan langkah-langkah yang bijaksana dan berkelanjutan. 

Berikut beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

Penyusunan regulasi yang ketat: Pemerintah perlu mengembangkan dan menerapkan regulasi yang ketat terkait penambangan dan ekspor pasir. 

Regulasi ini harus memperhatikan dampak lingkungan dan memastikan keberlanjutan sumber daya pasir.

Diversifikasi ekonomi: Negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor pasir harus mencari alternatif ekonomi yang berkelanjutan. 

Pengembangan industri lain dan pengurangan ketergantungan pada sumber daya pasir dapat mengurangi tekanan pada lingkungan.

Promosi penggunaan pasir daur ulang: Mendorong industri konstruksi untuk menggunakan pasir daur ulang dapat membantu mengurangi permintaan akan pasir alam, sehingga mengurangi dampak ekspor pasir terhadap lingkungan.

Peningkatan kesadaran masyarakat: Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang dampak ekspor pasir sangat penting. 

Kampanye informasi dan edukasi harus dilakukan untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga dan melindungi sumber daya laut.

Baca Juga : Implikasi Peningkatan Kepercayaan terhadap Polri

Kesimpulan

Dalam peringatan Hari Laut Sedunia, penting bagi kita untuk menyadari dampak dari kebijakan ekspor pasir terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati. 

Meskipun ekspor pasir memberikan manfaat ekonomi, solusi yang berkelanjutan dan bijaksana harus ditemukan untuk meminimalkan dampak negatifnya. 

Dengan regulasi yang ketat, diversifikasi ekonomi, promosi pasir daur ulang, dan peningkatan kesadaran masyarakat, kita dapat menjaga laut dan sumber daya alamnya untuk generasi mendatang. (*)

Tiyarman Gulo, 7 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun