Jumlah polisi yang tersedia masih terbatas dibandingkan dengan jumlah penduduk yang besar dan luasnya wilayah Indonesia. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan pengamanan dan jumlah petugas yang ada.
Pemerintah Indonesia memang akan terus berupaya meningkatkan jumlah polisi dan penguatan keamanan di tingkat lokal, termasuk di tingkat RW.Â
Namun, tantangan pembiayaan, rekrutmen, dan pelatihan yang memadai tetap menjadi faktor yang harus diatasi untuk memastikan keamanan dan ketertiban di tingkat masyarakat yang lebih kecil.
Selain polisi di tingkat RW, penting untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka.Â
Kolaborasi antara polisi, pemerintah, dan masyarakat dapat membantu mengatasi keterbatasan jumlah polisi dengan cara melibatkan warga dalam pengawasan lingkungan dengan melaporkan kejadian yang mencurigakan.
Saran Penulis terhadap Program Polisi RW
Berikut ini ada beberapa saran yang dapat membantu menjalankan program penempatan Polisi RW agar bisa berjalan lancar sebagai Program Nasional:
Penyusunan rencana dan pedoman yang jelas: Adakan penyusunan rencana yang jelas untuk implementasi program penempatan polisi di tingkat RW.Â
Pedoman yang jelas akan membantu dalam pengaturan tugas, tanggung jawab, dan harapan yang harus dipenuhi oleh petugas polisi RW.
Pelatihan yang memadai: Pastikan petugas polisi yang ditugaskan di tingkat RW mendapatkan pelatihan yang memadai.Â
Pelatihan harus mencakup pengetahuan tentang penegakan hukum, keterampilan komunikasi, manajemen konflik, dan pendekatan yang sesuai dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Kolaborasi dengan masyarakat: Libatkan masyarakat secara aktif dalam program ini. Buat forum-dialog antara polisi RW dengan warga untuk mendengar masukan, kekhawatiran, dan harapan mereka.Â