Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Penulis - Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swiss dan Netralitasnya: Strategi Swiss Santuy di Tengah Perang Dunia I dan II

13 Mei 2023   22:13 Diperbarui: 13 Mei 2023   22:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Swiss, sebuah negara kecil yang terletak di jantung Eropa, telah dikenal sebagai salah satu negara yang mempertahankan netralitasnya dengan sukses di tengah-tengah gemuruh perang dunia I dan II hingga dipertahankan hingga kini. Meskipun negara-negara di sekitarnya terlibat dalam konflik dan konfrontasi terbesar dalam sejarah, Swiss berhasil tetap santai dan damai. Pertanyaannya adalah, apa strategi yang mereka gunakan untuk mempertahankan kebijakan netralitas yang kuat tersebut? Penulis akan coba menjelaskannya secara sederhana.

Netralitas Swiss dalam konteks perang dunia mengemuka pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Meskipun terletak di antara negara-negara yang terlibat dalam pertempuran dan menjadi pusat ketegangan politik, Swiss secara cerdas dan hati-hati menjaga diri agar tidak terjerat dalam konflik-konflik tersebut.

Strategi Netralitas Swiss

Strategi Netralitas Swiss | depok.pikiran-rakyat.com
Strategi Netralitas Swiss | depok.pikiran-rakyat.com
Faktor utama yang melandasi netralitas Swiss adalah keberhasilan diplomasi mereka. Negara ini telah menjalin hubungan baik dengan banyak negara di seluruh dunia, khususnya Eropa. Swiss telah membangun citra sebagai mediator yang dapat diandalkan dalam konflik internasional. Mereka berperan sebagai tuan rumah pertemuan diplomatik dan mengadakan perjanjian perdamaian. Keahlian diplomatik Swiss dalam menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak menjadi landasan kuat bagi netralitas mereka.

Selain diplomasi, kekuatan militer Swiss juga berperan penting dalam mempertahankan netralitas negara tersebut. Walaupun memiliki pasukan militer yang bisa dibilang relatif kecil, Swiss tetap melatih dan mempersiapkan tentara mereka dengan baik. Mereka juga membangun pertahanan yang solid dan mampu melindungi wilayah mereka dari ancaman eksternal. Hal ini membuat Swiss tidak menarik perhatian pihak-pihak yang terlibat selama perang dunia untuk mengambil tindakan terhadap negara tersebut.

Selanjutnya, kebijakan ekonomi yang bijaksana juga menjadi faktor penting dalam menjaga netralitas Swiss. Negara ini membangun ekonomi yang kuat dan diversifikasi. Swiss terkenal dengan sistem perbankan yang aman dan rahasia, serta menjadi tempat berlindung bagi kekayaan orang-orang di berbagai negara. Stabilitas ekonomi yang tinggi dan ketergantungan yang minim pada "ekspor-impor senjata" menjadikan Swiss kurang rentan terhadap tekanan ekonomi yang dapat mendorong negara lain untuk memaksanya terlibat dalam perang.

Selain itu, kesadaran dan keterlibatan warga negara Swiss dalam menjaga netralitas juga sangat penting. Swiss memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan masyarakat yang terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan. Mereka secara kolektif menyadari pentingnya netralitas bagi negara mereka dan dengan bangga mempertahankannya. Pendekatan ini mencerminkan keinginan dan kehendak rakyat Swiss untuk hidup dalam damai dan netral.

Selama berabad-abad, Swiss telah membangun fondasi yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip yang kuat dan dipertahankan dengan tekad yang tinggi. Netralitas Swiss bukanlah hasil dari ketakutan atau ketidakberdayaan, tetapi merupakan pilihan strategis yang disengaja untuk menjaga kedamaian dan kesejahteraan negara mereka.

Netralitas Swiss bukanlah netralitas mutlak yang tidak memihak pada siapa pun. Netralitas mereka didasarkan pada prinsip-prinsip seperti tidak ikut campur dalam konflik militer eksternal, tidak memberikan dukungan militer atau logistik kepada pihak yang terlibat dalam perang, dan tidak membiarkan pasukan asing melintasi wilayah mereka untuk tujuan militer. Netralitas Swiss lebih mengarah pada sikap netral dalam hal konflik bersenjata, dan tetap berkomitmen untuk mempertahankan kemerdekaan dan integritas wilayah mereka sendiri.

Dampak Netralitas Swiss

Dampak Netralitas Swiss | dunia.rmol.id
Dampak Netralitas Swiss | dunia.rmol.id
Keberhasilan netralitas Swiss juga dapat dilihat dari dampaknya terhadap negara tersebut. Kebijakan netralitas ini telah memberikan stabilitas politik, ekonomi, dan sosial yang kuat bagi Swiss. Mereka telah mampu menghindari kerugian besar yang sering kali dialami oleh negara-negara yang terlibat dalam perang, seperti penghancuran infrastruktur, kerugian manusia, dan krisis ekonomi yang parah.

Selain itu, netralitas Swiss juga telah menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan industri dan investasi. Banyak perusahaan internasional memilih untuk menempatkan markas mereka di Swiss karena kestabilan politik dan hukum yang ada. Hal ini telah membantu negara ini membangun ekonomi yang kuat dan mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi.

Netralitas Swiss tidaklah bebas dari kritik. Beberapa kritikus berpendapat bahwa netralitas Swiss dapat dianggap sebagai tindakan egois atau tidak membantu dalam mengatasi konflik global. Akan tetapi, Swiss telah membuktikan bahwa mereka dapat memberikan kontribusi positif melalui upaya diplomasi dan keterlibatan dalam organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang Merah Internasional.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun