Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Penulis - Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menjelajahi Asal Mula Anime dan Perkembangannya Sejak Awal

5 Mei 2023   12:46 Diperbarui: 5 Mei 2023   12:51 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sc: Fsjarimonogakari.blogspot.com

Asal mula anime dapat dilacak kembali ke Jepang pada tahun 1917, ketika sebuah film animasi Jepang berjudul "Namakura Gatana" diproduksi. Film ini dibuat dengan teknik yang mirip dengan film animasi dari Barat, tetapi memiliki sentuhan khas Jepang, seperti penggunaan karakter dan tema tradisional. Setelah "Namakura Gatana", film-film animasi Jepang lainnya seperti "The Dull Sword" dan "Urashima Tarou" juga diproduksi dan diputar di bioskop-bioskop Jepang.

Namun, selama Perang Dunia II, produksi film animasi di Jepang terhenti karena keadaan perang. Setelah perang usai, Jepang mulai membangun kembali ekonominya dan industri film animasi kembali berkembang.

Pada tahun 1960-an, anime mulai menjadi populer di Jepang dengan munculnya serial anime yang sangat terkenal, seperti Astro Boy (1963) dan Speed Racer (1967). Serial anime ini menjadi sangat populer di Jepang dan menarik perhatian anak-anak di seluruh dunia. Selain itu, anime juga menjadi media promosi yang efektif bagi produk-produk seperti mainan dan kartu koleksi.

Pada tahun 1970-an, anime semakin berkembang dan muncul dengan genre yang lebih beragam. Serial anime seperti Mazinger Z (1972), Doraemon (1973), dan Mobile Suit Gundam (1979) sangat populer di Jepang dan membuka jalan bagi anime untuk mengeksplorasi genre lain seperti sci-fi, mecha, dan fantasi.

Pada tahun 1980-an, anime semakin menyebar ke negara-negara lain, termasuk Eropa dan Amerika Serikat. Serial anime seperti Dragon Ball (1986), Sailor Moon (1992), dan Gundam Wing (1995) menjadi sangat populer dan membawa anime ke seluruh dunia sebagai bagian dari budaya populer Jepang.

Selama tahun 1990-an, anime terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Banyak dari serial anime yang terkenal pada masa itu masih dianggap sebagai klasik di kalangan penggemar anime, seperti Neon Genesis Evangelion (1995) dan Cowboy Bebop (1998).

Pada tahun 2000-an, anime menjadi semakin populer di kalangan anak-anak dan remaja di seluruh dunia. Serial anime seperti Naruto (2002) dan Bleach (2004) menjadi sangat populer, dan anime juga semakin sering muncul dalam bentuk film, seperti Spirited Away (2001) dan Your Name (2016), yang mendapatkan penghargaan di festival film internasional.

Salah satu faktor penting dalam kesuksesan anime adalah cerita yang menarik dan karakter yang kuat. Anime juga dikenal karena memiliki gaya visual yang unik dan inovatif, yang menarik perhatian banyak penggemar.

Namun, anime juga menghadapi beberapa masalah, seperti stereotip yang terkait dengan anime dan masalah perwakilan gender dan etnis. Beberapa orang juga mengkritik anime karena dianggap terlalu kejam atau vulgar.

Pemerintah Jepang memperhatikan kepopuleran anime dan berusaha mempromosikannya sebagai bagian dari industri kreatif Jepang. Pemerintah berharap bahwa anime dapat membantu meningkatkan ekonomi Jepang melalui penjualan merchandise dan wisata anime.

Dalam beberapa tahun terakhir, anime juga semakin populer di kalangan penonton dewasa, terutama di kalangan penggemar anime yang lebih tua. Ini mendorong munculnya anime yang ditujukan untuk penonton dewasa, seperti Attack on Titan (2013) dan Death Note (2006), yang menampilkan cerita yang lebih gelap dan kompleks.

Selain itu, perkembangan teknologi juga telah mempengaruhi perkembangan anime. Kini, anime dapat diproduksi dengan teknologi yang lebih maju, seperti animasi 3D dan teknologi motion capture. Hal ini memungkinkan anime untuk memiliki efek visual yang lebih realistis dan detail.

Tak hanya itu, media sosial juga turut memengaruhi perkembangan anime. Dengan adanya platform seperti Twitter dan Instagram, para penggemar anime dapat dengan mudah berbagi karya fan art mereka dan bertukar informasi mengenai anime kesukaan mereka. Ini memberikan lebih banyak ruang bagi para kreator dan produsen anime untuk menjangkau penggemar baru dan memperluas jangkauan anime di seluruh dunia.

Dalam kesimpulan, anime telah menjadi bagian penting dari budaya populer Jepang dan terus berkembang hingga saat ini. Sejak munculnya anime pertama pada tahun 1917, anime telah mengeksplorasi berbagai genre dan menceritakan kisah-kisah yang menarik dan menghibur. Anime juga memainkan peran penting dalam promosi produk dan pariwisata Jepang, serta membuka jalan bagi industri kreatif Jepang lainnya. Meskipun anime menghadapi beberapa masalah, seperti stereotip dan perwakilan gender dan etnis, anime tetap menjadi media yang dihargai dan dicintai oleh banyak orang di seluruh dunia. (*)

Tiyarman Gulo, 5  Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun