Warren Buffet sebagai musuh nomor satu yang mencoba menghentikan perkembangan cryptocurrency. Hal itu disampaikannya pada Cryptocurrency Conference, kamis, 7 April 2022 di Miami, Amerika Serikat. Warren Buffett adalah musuh nomor satu!, ucap Peter Thiel yang dikutip dari media CNBC International.
Mantan CEO PayPal, Peter Thiel, menyebutSelain mengejek Warren Buffett, Peter Thiel juga mengolok-olok CEO JPMorgan, Chase Jamie Dimon, dan CEO BlackRock, Larry Fink, atas konten penilaian negatif mereka tentang cryptocurrency. Dia menyebut pandangan mereka sebagai bentuk "prasangka jelek para bankir besar New York City terhadap cryptocurrency".
Dia kemudian mendorong para penggemar cryptocurrency yang menyaksikan konferensi tersebut di seluruh dunia, untuk memperjuangkan harga bitcoin, agar terus meroket. Upaya agar Bitcoin naik 10x atau 100x dari waktu sekarang ini. Justru menurut Peter, ketika mereka (Buffet, JPMorgan, dan Larry) memilih untuk tidak mengalokasikan dana mereka ke Bitcoin, itu hanyalah sekedar pilihan yang sangat politis dari mereka.
Setelah ucapan Peter tersebut, dilansir CNBC, Juru bicara dari Berkshire Hathaway (Perusahaan milik Warren Buffet) dan JPMorgan menolak mengomentari pernyataan Peter Thiel. Namun, perlu untuk diketahui, Larry Fink, tidaklah sepenuhnya meremehkan cryptocurrency. Dalam sebuah surat kepada para pemegang saham perusahaannya di bulan lalu, ia menulis bahwa serangan militer Rusia di Ukraina akan mempercepat adopsi mata uang digital.
Sistem pembayaran digital global (Bitcoin) yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan penyelesaian transaksi internasional sekaligus mengurangi risiko pencucian uang dan korupsi, tulis Larry Fink.
Lain lagi dengan Investor saham terkemuka Warren Buffett, yang memang telah lama menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Bitcoin. Dia bahkan menyebut berinvestasi dalam cryptocurrency paling populer sekalipun sebagai investasi yang buruk. Pada pertemuan saham tahunan Berkshire tahun lalu, investor berpengalaman tersebut menyamakan cryptocurrency dengan sekotak racun tikus. Dia juga melanjutkan dengan memberi tahu kepada media CNBC bahwa Bitcoin itu tidak akan menciptakan apa pun pada dunia ini.
Bahkan di beberapa minggu yang lalu, Warren menyebut berinvestasi di bitcoin sebagai bentuk perjudian. Menurutnya, itu hanyalah sebuah permainan, bukan investasi. Warren juga memperingatkan investor crypto bahwa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya "hampir pasti" untuk "turun" dan hilang.
Namun lucunya, pada Februari 2022, Barkshire Hathaway, yang notabene perusahaan milik Buffet ini justru melakukan sesuatu yang berbeda dari yang dikatakan pemiliknya. Perusahaan ini untuk kedua kalinya, kembali membeli saham senilai $1 miliar di bank digital Nubank yang berbasis di Brasil.
Nubank adalah bank jenis baru yang beroperasi di luar aturan sistem perbankan konvensional. Yang membedakan perusahaan keuangan tersebut dari yang lainnya adalah bahwa perusahaan ini menawarkan kartu kredit yang dikendalikan sepenuhnya melalui aplikasi seluler. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk melacak transaksi secara real-time, memblokir kartu kredit pribadi, meminta peningkatan batas dan menghubungi dukungan pelanggan. Nubank yang memiliki cabang investasi bank digital, NuInvest, yang merupakan salah satu dari banyak produk yang memungkinkan pengguna memasukkan uang ke dalam dana pertukaran yang diperdagangkan dengan Bitcoin (Bitcoin ETF). Catat, Perusahaan yang menggunakan transaksi keuangannya menggunakan Bitcoin.
Berkshire Hathaway membeli saham Nubank pertama kali, senilai $500 juta pada pertengahan tahun 2021 lalu, beberapa bulan sebelum terlaksananya IPO perusahaan tersebut pada Desember 2021. Pada saat itu, Nubank mengumumkan bahwa pembelian saham itu adalah investasi tunggal terbesar yang pernah diterima bank digital tersebut.Â
Sungguh membagongkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H