Mohon tunggu...
Tiyara Ramadani
Tiyara Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dakwah dan Kebijakan Publik

12 Desember 2024   12:45 Diperbarui: 12 Desember 2024   12:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dakwah berdampak signifikan terhadap perumusan kebijakan publik dengan mengadvokasi nilai-nilai moral, keadilan, dan kesejahteraan sosial. Dakwah mendorong para pembuat kebijakan untuk fokus pada hal-hal penting seperti distribusi sumber daya, perlindungan hak-hak masyarakat, dan keadilan sosial. Bertindak sebagai saluran, dakwah menekankan perlunya kebijakan yang tidak hanya mengutamakan keuntungan material tetapi juga menumbuhkan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, keberhasilan dakwah juga dibentuk oleh kebijakan publik. Peraturan yang mendukung tentang kebebasan beragama, pendidikan, dan akses media menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk penyebaran pesan-pesan dakwah, sedangkan kebijakan yang membatasi menimbulkan tantangan besar bagi implementasinya.

Interaksi antara kebijakan publik dan dakwah dapat dikaji melalui tiga dimensi utama: sosial, politik, dan ekonomi. Dalam ranah sosial, dakwah berfungsi sebagai saluran yang meningkatkan persatuan di antara individu dan masyarakat. Dengan memberi tahu masyarakat tentang prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, kasih sayang, dan kolaborasi, dakwah berkontribusi dalam membina suasana masyarakat yang lebih harmonis. Kebijakan sosial yang mendukung, termasuk pendidikan inklusif dan inisiatif perlindungan sosial, menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan penerapan praktis nilai-nilai ini. Dalam ranah politik, dakwah meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka. Selain itu, dakwah sering kali bertindak sebagai katalisator untuk mendorong pembentukan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan adil. Sebaliknya, kebijakan politik yang stabil, seperti perlindungan hak-hak sipil dan kebebasan berekspresi, menciptakan iklim yang kondusif bagi dakwah untuk terus berkembang.

Dalam bidang ekonomi, prinsip keadilan, keseimbangan, dan penghindaran praktik-praktik yang merugikan seperti riba dan eksploitasi ditekankan oleh dakwah. Pesan-pesan ini menganjurkan pengembangan kebijakan ekonomi yang berakar pada nilai-nilai Islam, termasuk perbankan Islam, zakat, wakaf, dan model ekonomi berbagi. Kebijakan yang selaras dengan prinsip-prinsip ini menghadirkan peluang yang signifikan bagi individu untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha ekonomi yang tidak hanya menghasilkan keuntungan material tetapi juga memberdayakan masyarakat. Singkatnya, dakwah dan kebijakan publik saling memperkuat satu sama lain. Sementara dakwah menawarkan bimbingan moral dan nilai-nilai spiritual yang menginformasikan penciptaan kebijakan yang manusiawi dan adil, kebijakan publik yang mendukung yang mempromosikan kebebasan, inklusivitas, dan kesejahteraan menyediakan lingkungan bagi dakwah untuk berkembang dan memengaruhi masyarakat secara positif. Sinergi antara keduanya menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis, sejahtera, dan bermartabat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun