Mohon tunggu...
Tiyara Ramadani
Tiyara Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Filsafat Dakwah dan Pendidikan Islam

7 Desember 2024   21:18 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dakwah dan pendidikan Islam memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Keduanya bertujuan untuk membangun manusia yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dalam konteks ini filsafat dakwah tidak hanya berperan dalam menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga memberikan landasan nilai yang kuat bagi pembentukan kurikulum pendidikan Islam.

Integrasi filsafat dakwah dalam kurikulum pendidikan Islam merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa nilai-nilai Islam tersampaikan secara sistematis dan relevan dengan kebutuhan zaman. Filsafat dakwah menekankan pendekatan yang holistik  di mana pendidikan tidak hanya mencakup aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Dengan integrasi ini, kurikulum pendidikan Islam tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga wahana transformasi moral dan spiritual bagi peserta didik. Misalnya, nilai-nilai seperti keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab dapat dijadikan pijakan dalam menyusun materi pelajaran yang relevan dan aplikatif.

Selain itu, dakwah memainkan peran penting dalam pembentukan kurikulum pendidikan dan pengembangan metodologi pengajaran. Dalam membangun kurikulum dakwah berfungsi sebagai panduan moral dan etis yang memastikan bahwa setiap elemen kurikulum sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Dakwah juga memberikan arahan tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa peserta didik. Dalam hal metodologi pengajaran, pendekatan dakwah yang komunikatif, inklusif, dan berbasis dialog dapat diterapkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Misalnya, guru dapat menggunakan pendekatan dakwah dalam kelas dengan memberikan contoh nyata dari nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah memahami dan menerapkannya.

Peran filsafat dakwah dalam pendidikan Islam juga terlihat dalam upaya membangun karakter generasi muda. Pendidikan yang terinspirasi oleh dakwah tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga pembentukan kepribadian yang mulia. Dengan pendekatan ini peserta didik diajak untuk menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Kesimpulannya, filsafat dakwah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pendidikan Islam melalui integrasi nilai-nilai dakwah dalam kurikulum dan pengajaran, pendidikan Islam mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat. Dakwah dan pendidikan Islam akan terus menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang harmonis, berkeadilan, dan berkeadaban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun