[caption caption="dok pribadi"][/caption]Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan Universitas adalah program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi terhadap masyarakat dengan program KKN.
Pengalaman saya mengikuti KKNM (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa) tahun 2009, di desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Seluruh mahasiswa disebar ke beberapa daerah di Jawa Barat. Mulai Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur, Ciamis, Garut dan lain-lain. Banyak hal yang bisa dipetik dari mengikuti program KKNM selain mendapatkan teman baru karena memang terdiri dari berbagai fakultas, juga belajar tentang mensyukuri hidup.
Desa kondangjajar sendiri secara infrastruktur lebih baik dibandingkan desa terpencil lainnya. Adanya listrik, jalan raya yang diaspal, telepon dan internet. Mungkin hal ini juga karena dekat dengan kawasan wisata, seperti Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas, Pantai Pangandaran, Green Canyon dan lainnya.
Hal yang pertama terbayang oleh saya adalah apa yang akan terjadi selama 1 bulan tinggal disana ? jauh dari orangtua pula. Tapi kekhawatiran saya terbantahkan karena tidak terasa waktu 1 bulan itu malah banyak pengalaman yang saya dapat.
Kami tinggal di rumah warga, karena jumlah mahasiswi lebih banyak dibanding mahasiswa. Maka untuk mahasiswi dibagi dua rumah, kalau saya kebagian di rumah warga yang berprofesi sebagai perawat. Kami menyebutnya Ibu Haji, beliau tinggal sendiri karena anaknya tidak tinggal disana dan suaminya sudah meninggal.
Namanya juga perempuan bawaan kami memang banyak, dari Hair dryer, Kasur Palembang, Bantal, Kipas angin, Selimut, Laptop, Printer, Setrika. Kenapa bawa printer? Karena memang ada tugas yang harus kami kumpulkan selama KKN dan salah seorang teman kami berinisiatif membawa printer sehingga kami bisa berhemat untuk nge-print tugas.
Program dari Universitas adalah menyebarkan kuesioner mengenai kesehatan warga desa, membuat nugget ikan yang diperuntukkan bagi ibu-ibu PKK disini kami juga dibantu oleh Dosen yang memperagakan hasil olahan tersebut. Selain itu, kami juga membuat program sendiri bagi warga desa.
[caption caption="praktek membuat nugget ikan - dok.pribadi"]
Program yang kami buat yaitu mengajar ke sekolah dasar, mempraktekkan cara menggosok gigi yang benar karena waktu itu ada 2 mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi. Talkshow “Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda”, kami bekerjasama dengan Polsek Cijulang, Puskesmas dan SMK 1 Cijulang. Pesertanya adalah siswa SMK 1 Cijulang. Waktu itu, saya sempat pulang ke Bandung untuk cari materi talkshow dan kembali ke tempat KKN bawa batagor oleh-oleh buat teman-teman.
Pengalaman yang tak terlupakan saat mengikuti upacara 17 Agustus di lapang Balai Desa. Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Desa. Perayaan 17 agustus disana cukup meriah, tiap dusun mengirimkan karya seni untuk memeriahkan acara 17an. Lalu, ada gerak jalan kebetulan kami terbagi dua menjadi panitia dan peserta. Saya kebagian menjadi peserta gerak jalan. Hal yang lucu karena kami harus buat yel-yel sebelum mulai gerak jalan. Teman kami berinisiatif membuat yel-yel bukannya mengikuti malah kami tertawa semua melihat tingkahnya. Gerak jalan itu cukup melelahkan bahkan selama perjalanan teman saya ada yang berujar untuk mampir sebentar makan mie ayam karena ada tukang mie ayam.
[caption caption="salahsatu peserta MTQ - dok.pribadi"]
Kami juga sering diundang ke acara pengajian dan menghadiri lomba adzan dan MTQ sehingga bisa berbaur dengan warga desa.
Desa Kondangjajar terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Garunggang, Dusun Binangun, Dusun Kalensari dan Dusun Cikaler. Biasanya kalau ke dusun Cikaler kita harus siap tempur karena perjalanannya cukup jauh dan jalannya belum diaspal jadi masih tanah berbatuan. Dasar hobinya foto-foto jadi setiap perjalanan pasti tak dilewatkan dengan foto-foto.
[caption caption="perjalanan menuju dusun cikaler - dok.pribadi"]
Adanya program KKN ini selain belajar terjun ke masyarakat, kami juga dituntut belajar mandiri. Awalnya, kami ikut katering untuk makan sehari-hari tapi karena bosen dengan menunya. Akhirnya saya dan teman-teman yang satu rumah memutuskan untuk memasak sendiri, sedangkan teman yang lain masih melanjutkan menggunakan jasa katering.
Ada hal lucu saat kami belanja ke pasar, waktu itu saya sempat berdebat dengan teman hanya masalah kangkung hingga saat ini hal itu yang sering diingat dari KKN tiap kami ketemu. Hehehe..
[caption caption="dok. pribadi"]
Senang rasanya bisa masak bersama-sama padahal menunya cuman kangkung, tempe, sambel sama marimas di campur es batu (saking pengen minuman dingin) karena tidak ada kulkas.
[caption caption="dok.pribadi"]
Dan kebersamaan itu masih kami jalin hingga sekarang. Bahkan lagu D’masiv “Jangan Menyerah” jadi soundtrack kelompok KKN kami sebagai penanda kami tidak menyerah selama KKN.
KKN ini salahsatu pengalaman berkesan dalam mengisi masa muda saya. Dari punya banyak teman, mengunjungi banyak tempat wisata hingga ikut serta dalam masyarakat. Saya bersyukur dapat mengenal Desa Kondangjajar yang mengajarkan saya tentang memaknai hidup.
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Mudasiana dan kunjungi akun FB Mudasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H