Mohon tunggu...
Tiwi Rahma
Tiwi Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang ketik

Senang nonton film dan menuliskan apa yang ada di dalam pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Parentification, Peran yang Tertukar

10 Agustus 2024   06:30 Diperbarui: 10 Agustus 2024   09:09 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan, parentification instrumental  adalah suatu kondisi dimana anak dipaksa untuk menyelesaikan tugas keseharian seperti menyiapkan makanan, membantu mendapatkan uang untuk keluarga, mengelola keuangan keluarga. Dan tugas fungsional dalam keseharian melebihi perkembangan usia anak.

       Berdasarkan penjelasan tersebut, kira-kira dua fenomena terjadi di awal ulasan ini, masuk pada kelompok parentification yang mana?
.
.

      Iya, dua fenomena yang tersaji di awal  ulasan ini masuk dalam kelompok parentification emotional. (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Bagaimana Pengaruh Parentification Pada Perkembangan Anak?

       Parentification yang terjadi sedikit banyak akan mempengaruhi tumbuh kembang anak Dan juga memepengaruhi kehidupan mereka di masa depan.

 dampak positif parentification

  • Menumbuhkan kemandirian
  • menumbuhkan harga diri
  • belajar bertanggungjawab

dampak negatif dari parentification

  • Menyebabkan anak mengalami kecemasan
  •  Menyebabkan anak mengalami depresi
  • beresiko tumbuh menjadi sosok yang perfeksionis
  •  Menggangu kegiatan sekolah anak.
  • Membuat anak kesulitan menyelesaikan tugas perkembangannya.

Sejatinya, memberikan tanggungjawab pada anak untuk berperan aktif dalam beberapa kegiatan fungsional  keseharian, seperti; mengerjakan pekerjaan rumah merupakan sesuatu baik, agar anak menguasai basic skill untuk mengurus dirinya sendiri  di masa depan dan yang terpenting tanggungjawab yang dibebankan pada anak haruslah sesuai dengan usia. 

Pun bila kegiatan tersebut  melebihi usianya, kegiatan tersebut harus berada dalam pantau orangtua serta orangtua yang tak segan memberikan bantuan kala anak mengalami kesulitan menyelesaikan kegiatan tersebut, ditambah pemberian apresiasi  untuk setiap hal yang berhasil anak lakukan sangatlah penting untuk membangun kemandirian, harga diri anak. Bijak dalam pengasuhan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun