Mohon tunggu...
tiwianantaluqyana
tiwianantaluqyana Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

suka makan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter Bersifat Konsep: Bagaimana Karakter Anak?

22 Desember 2024   13:52 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[Bandung, 15 Desember 2024] Karakter adalah hal yang sangat penting yang dibentuk dari suatu perbuatan kecil dan menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada diri sendiri. Tentu saja, karakter dibuat dari usia muda seperti usia anak, karena umur segitu masih melihat dan mencontoh apa yang dilakukan lingkungan sekitar. Anak-anak memiliki karakteristik bawaan dari keluarga yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karakter yang perlu di bentuk dari lingkungan sekitar mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan tempat ia tinggal. Membentuk karakter anak dimulai ia kecil dari masa lingkungan keluarga, cara makan yang baik, cara berkata dengan baik dan sebagainya yang ia contoh dari rumah.

Pendidikan karakter yang terjadi di Indonesia saat ini kebanyakan melalui konsep seperti hanya menjelaskan bagaimana karakter yang baik itu, dan apa saja karakter yang baik. Anak sering mencontoh perilaku ataupun hal yang sedang dilakukan orang sekelilingnya, karena anak ingin tau bagaimana jika ia melakukan hal tersebut. Namun, banyak cara untuk mengajarkan atau mendidik karakter anak dengan cara melakukan hal yang baik seperti berkata dengan baik, sopan santun ketika melewati orang tua, merapihkan suatu hal yang berantakan, berkata dengan jujur, dan sebagainya. Mendidik anak bisa dengan mencontohkan secara langsung bagaimana itu jujur, sopan, santun, adil, dermawan, ramah, dan sebagainya. Mencontohkan keadaan yang bisa langsung dilakukan oleh anak tersebut membuat anak berfikir bahwa hal ini layak untuk dilakukan untuk diri sendiri.

Pendidikan karakter di Indonesia hanya sebatas menjelaskan dan memberi tau dampak buruk jika tidak melakukan hal tersebut. Misalkan, jujur adalah berkata dengan benar sesuai dengan faktanya. Lalu memberi tau dampak buruk jika jujur tidak dilakukan, jika kalian tidak jujur kepada teman, maka kalian akan tidak mendapatkan teman. Dengan memberi sebab akibat yang tidak jelas asal usul dan anak tidak mengerti kenapa jika tidak melakukan itu mendapatkan dampak buruk. Padahal, bisa saja anak di didik melalui bagaimana cara berkata jujur dalam kehidupan sehari-hari dan apa saja dampak baik yang didapatkan jika ia dapat melakukan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Banyak cara untuk mendidik anak, ada cara yang dapat langsung diterima dan diterapkan oleh anak namun ada juga cara yang dapat menjadikan anak misskonsepsi dengan apa yang dimaksud.

Memilih cara mendidik anak dengan benar, tepat dan baik untuk membentuk karakter yang akan menjadi moral ia di masa depan sangat mempengaruhi bagaimana cara pandang ia terhadap orang lain. Moral anak juga dapat dibentuk melalui karakter yang di didik dari masa kecil hingga dewasa. Jika cara mendidik karakter anak dengan mencontohkan dengan baik, tidak melalui konsep. Maka, anak dapat memahami dengan cepat sehingga anak dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karakter sangat mempengaruhi cara pandang, pola pikir dan keadaan di masa depan. Pendidikan tidak hanya mempelajari suatu akademik namun jika pendidikan juga berperan penting dalam mendidik karakter anak. Jika pendidikan ingin menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas dan rasa tanggung jawab, maka pendidikan karakter harus menjadi prioritas utama. Suatu tanggung jawab untuk mendidik suatu karakter anak dengan benar dan mencontohkan perilaku yang baik.

Kesimpulannya, pendidikan karakter merupakan elemen penting dalam perkembangan anak yang harus dimulai sejak usia dini, dengan penekanan pada pembelajaran melalui contoh konkret dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Saat ini, pendekatan pendidikan karakter di Indonesia sering kali bersifat konseptual dan kurang memberikan pemahaman yang mendalam bagi anak-anak. Oleh karena itu, metode pengajaran yang lebih efektif adalah dengan menunjukkan perilaku baik secara langsung dan menjelaskan dampak positifnya, sehingga anak dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memprioritaskan pendidikan karakter, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun