Mohon tunggu...
Rifqah Pratiwi
Rifqah Pratiwi Mohon Tunggu... Dosen - Aquaculture save the world 🐠🦐🐟

Dosen Prodi Teknik Budidaya Perikanan, Politeknik KP Kupang, KKP R.I.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Potensi Budidaya Rumput Laut dan SDM Kompeten di Nusa Tenggara Timur

8 November 2020   09:00 Diperbarui: 9 November 2020   18:49 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi Acara Wisuda Angkatan Ke-2 Poltek KP Kupang, 10 Agustus 2020

Masa pemeliharaannya berlangsung selama 45 hari hingga dilakukan pemanenan. Rumput laut dipanen dengan cara langsung mengangkat seluruh tali ris ke daratan. Rumput laut yang telah dipanen kemudian dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik sinar matahari selama 2 – 3  hari.

Sumber: Dokumentasi pribadi Taruna Prodi TBP saat panen rumput laut di Pantai Tablolong, Kupang Barat, NTT
Sumber: Dokumentasi pribadi Taruna Prodi TBP saat panen rumput laut di Pantai Tablolong, Kupang Barat, NTT
Harga pasar untuk bibit rumput laut berkisar Rp 3.000 – Rp 5.000 per Kg. Sedangkan hasil panennya dijual dalam kondisi kering, dengan harga berkisar Rp 20.000 – Rp 25.000 per Kg melalui pengepul atau langsung ke pabrik. Namun, kondisi pandemi Covid-19 saat ini membuat harga rumput laut kering mengalami penurunan berkisar Rp16.000 – Rp 18.000 per Kg. 

Pabrik pengolahan rumput laut di NTT beroperasi sebanyak 3 unit pabrik, diantaranya berlokasi di Kabupaten Kupang, Sumba Timur, dan Sabu Raijua. Pabrik tersebut mengolah rumput laut kering menjadi chips yang dikemas sebelum dipasarkan secara domestik dan ekspor. Adanya pabrik ini menjadi komponen rantai pasok kegiatan usaha budidaya rumput laut dan membangun kawasan industri rumput laut di wilayah NTT.

Sumber: Dokumentasi pribadi Acara Wisuda Angkatan Ke-2 Poltek KP Kupang, 10 Agustus 2020
Sumber: Dokumentasi pribadi Acara Wisuda Angkatan Ke-2 Poltek KP Kupang, 10 Agustus 2020
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah modal dasar dan aset penting yang dibutuhkan suatu organisasi atau lembaga. Infrastruktur tidak dapat berjalan optimal jika SDM yang terlibat tidaklah kompeten. Karakteristik SDM yang kompeten adalah memiliki pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan keterampilan dibidangnya. Hadirnya kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang menjadi potensi besar di provinsi NTT dalam menyediakan SDM yang kompeten pada bidang kelautan dan perikanan.

Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang merupakan Perguruan Tinggi Vokasi D-3 (Diploma Tiga) dibawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengusung konsep pendidikan karakter holistik, berasrama, dan beasiswa. Kurikulum yang diterapkan berbasis kompetensi terdiri dari 70% praktik dan 30% teori. 

Pada tanggal 10 Agustus 2020 lalu, kampus yang terletak di Jalan Kampung Baru Pelabuhan Ferry, Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, telah meluluskan sebanyak 70 orang Ahli Madya Perikanan pada acara Wisuda Angkatan Ke-2. Kampus ini memiliki 3 program studi yaitu Teknik Budidaya Perikanan (TBP), Teknik Penangkapan Ikan (TPI), dan Mekanisasi Perikanan (MP). Para lulusan yang menyandang gelar ahli madya perikanan (A.Md.Pi) ini juga dibekali sertifikat keahlian yang diakui secara nasional dan internasional. 

Kampus ini hadir diperuntukkan bagi mereka putra-putri daerah asli NTT dan anak pelaku utama sektor usaha perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam. Setelah lulus, mereka pun siap kerja menjadi bagian dari SDM kompeten bidang kelautan dan perikanan di NTT yang dapat mengelola potensi sumber daya baharinya, baik sebagai wirausaha atau supervisor/pelaksana pada sektor swasta ataupun pemerintah.

Rifqah Pratiwi, S.Pi, M.Si.
*Dosen Prodi Teknik Budidaya Perikanan,
   Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun