Di sebelah penginapan terdapat warung makan yang masih satu pemilik dengan penginapan ini. Bahkan, kami bisa memesan makanan dari kamar melalui layanan WhatsApp. Harga menu yang ditawarkan pun terjangkau, tidak jauh berbeda dengan warung-warung makan di luar lokasi wisata.Â
Minusnya sinyal WiFi di kamar kami kurang bagus, selama kami menginap pun beberapa kali listrik mati meski beberapa saat. Tapi, untuk harga sekian, kami rasa penginapan ini layak mendapat 3.8 dari 5 bintang dan patut untuk direkomendasikan pada teman-teman yang ingin wisata hemat. Mau tahu lebih lanjut seputar penginapan ini? Klik di sini.
Keesokan harinya, gerimis masih saja turun. Kami yang ingin segera bermain di pantai musti bersabar lagi. Akhirnya, kami putuskan untuk sarapan pagi di sebelah penginapan. Berbagai hidangan ditawarkan mulai dari nasi goreng, berbagai olahan ayam, hingga mie. Minuman pun mulai dari teh, kopi, berbagai minuman saset, sampai kelapa muda. Semua menu dipatok kurang dari Rp. 25.000. Jadi, selama di sana kami hanya menghabiskan kurang lebih Rp. 120.000 untuk makan.
Setelah sabar menunggu dua jam, gerimis pun reda. Segera saja kami bergegas menuju pantai. Karena kami datang ke sana pada hari biasa, maka pantai pagi itu tampak lengang. Kami puas bermain pasir dan air. Namun, ombak sepertinya kurang bersahabat dengan kami sehingga kami tidak berani terlalu jauh ke tengah.Â
Selain bermain di pantai, mata kami tertuju pada sebuah tebing tinggi yang menjulang di sisi timur. Kami berjalan ke sana, mendaki anak-anak tangga untuk memuja keindahan Klayar dari wajah atasnya.
Setelah puas bermain, di sore hari kami kembali ke penginapan untuk mandi dan bersiap pulang.
Bermodalkan Rp. 500.000 serta dua hari sisa cuti menikah dapat menjadi sebuah catatan kecil untuk kami nikmati sekaligus bagi di sini. Sebelum mengakhiri tulisan, berikut kami rangkum rincian biaya perjalanan yang telah kami habiskan:
Dari Rp. 500.000, pertama kami memerlukan Rp. 250.000 untuk sewa penginapan, Rp. 120.000 untuk biaya makan, Rp. 30.000 untuk tiket masuk, Rp. 60.000 untuk bensin, dan bahkan kami masih mengantongi sisa Rp. 40.000.
Sekian tulisan kami kali ini, semoga dapat menjadi inspirasi perjalanan. Terima kasih telah membaca, sampai jumpa di cerita perjalanan kami berikutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H