Di antaranya ialah beliau menerapkan denda sebesar 100 ribu rupiah bagi pemain muslim yang tidak mengikuti salat secara berjamaah dan 50 ribu rupiah bagi pemain yang terlambat, kemudian juga beliau meminta agar pemain mengumpulkan ponsel pada pelatih setelah pukul sembilan malam, dan beliau meminta para pemain menatap foto kedua orangtua masing-masing yang digantungkan di dinding setiap menjelang permainan.
Kebiasaan baik tersebut selain membentuk kedisiplinan juga menambah kekuatan mereka secara spiritual dan menghidupkan kepekaan perasaan. Utamanya dalam tradisi memandangi foto kedua orangtua, para pemain seakan selalu diingatkan sebelum bertanding pada siapa orang-orang yang telah membuat mereka dapat berdiri di sana saat itu; orang-orang yang perlu mereka banggakan dan hadiahkan hasil terbaik dari yang mereka bisa.
Permainan pada malam ini sepertinya akan menjadi pertandingan yang cukup sengit, namun dengan mental baja yang dimiliki oleh Garuda Muda kita, diharapkan mereka dapat teguh memberikan perlawanan dan mencetak angka.Â
Kesalahan dalam permainan pun diharap dapat dimimimalisir sehingga bola yang dikuasai lawan mampu dibendung serta direbut kembali. Selamat berjuang, adik-adik kita tercinta! Jangan lupa pula saksikan pertandingan malam ini dan beri dukungan terbaik supaya Merah Putih kita dapat berkibar di puncak tertinggi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H