Terus yang kelima, ada warganet maido (maido ini sebuah kata dalam bahasa Jawa yang sebenarnya saya bingung arti yang sepadan di Bahasa Indonesia apa). Gini saja, saya kasih contoh kalimat maido. Misalnya, hari itu saya menulis tentang peluang Timnas Sepakbola Indonesia menjadi juara, lalu ada yang komentar
Alah, palingan kalah! Nggak mungkin bisa menang. Kalo pun menang palingan hoki.
Lha, itu yang namanya maido. Intinya, mereka biasanya berkomentar kontra pada isu yang saya angkat. Ada yang sekadar maido, tapi ada juga yang punya penjelasan tersendiri mengapa dia maido. Saya suka ketika maido-nya beralasan, kadang pemaparan mereka mampu menambah cara pandang baru bagi saya pribadi.
Dan terakhir, yang paling spektakuler ada tipe warganet hemat waktu. Warganet ini seringnya puas membaca judul artikel saja tanpa mengetahui keseluruhan tulisan kemudian dengan penuh semangat serta kepercayaan diri menulis komentar teoritis dan cermerlang. Di antara kelimanya, saya paling suka tipikal seperti ini,
Ngapain baca lengkap, kalau judulnya saja sudah bisa dijustifikasi?
Mantap! Lebih hemat waktu serta tenaga. Tapi, bahayanya adalah ketika warganet seperti ini menemukan artikel yang judulnya sama sekali tidak sesuai isi (klikbait). Bagaimana tidak? Saya yang selama ini tak pernah berbuat demikian saja sering digelitik sampai ngik-ngik, apa lagi kalau saya buat judul semenarik mungkin dan sememancing mungkin! Pasti komentarnya makin hebat dan keren.
Begitulah kelima tipe warganet Facebook yang sering saya temukan ketika artikel kebetulan lumayan ramai di sana. Bagaimana pun tipe warganet yang merubung, saya selalu antusias membaca satu demi satu. Saya pun senantiasa berterima kasih atas kehadiran warganet yang sudah menyempatkan diri membaca artikel saya serta mengomentarinya, bahkan walau dari judulnya saja. Sebab, kehadiran mereka juga sering jadi motivasi tersendiri di saat saya mulai malas ber-Kompasiana.
Eh, sebelum saya tutup, barangkali artikel ini lewat di beranda Facebook, saya hanya ingin menyampaikan salam sehat dan bahagia untuk segala tipikal warganet kecuali yang terakhir. Sebab, seperti kita semua sama tahu tipikal terakhir cuma akan baca sampai judul, tidak akan menyelam hingga ujung kaki tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H