Strategi pelatih tim Indonesia Eng Hian yang dipesankan kepada Apriyani adalah untuk tidak banyak menggunakan smash keras yang membuang tenaga. Apriyani terus bermain tenang dengan bola-bola aman. Tidak diladeni bola-bola keras yang dilakukan oleh pasangan Chen-Jia sebagai pancingan.
Dua pengembalian bola dengan cara sulit melalui belakang tubuh sempat dilakukan dengan baik dalam mempertahankan reli. Pukulan menyilang Apriyani mengakhirinya, skor semakin jauh 6-2 untuk pasangan Indonesia.
Sebuah servis tidak sampai sempat dilakukan oleh pasangan China, menghasilkan 10-7 skor di papan angka milik kita. Pada babak kedua ini poin terpaut cukup jauh. Sempat didapat 19-10 skor pasangan kita. Akan tetapi China sulit dibuat gentar, poin mereka menyusul hingga 9 interval beranjak mendekat menjadi 19-14.
Sempat dilakukan request challenge oleh pasangan China hingga akhirnya tangis komentator, pemain, pelatih dan seluruh penonton pecah saat 21-15 mengakhiri pertandingan. Tampak Greysia memeluk sang pelatih sembari berteriak dan menitihkan air mata berbaur keringat kelelahannya yang terbayar.
Hari ini, Senin, 2 Agustus 2021 pasangan ganda putri kita memberikan hadiah terbaik untuk 76 tahun kemerdekaan Indonesia. Terima kasih Greysia dan Apriyani. Kami menunggu kembalinya kalian ke tanah air dengan sambutan tawa riang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H