Berkat kemenangannya melawan sang tuan rumah Kanta Tsuneyama dengan skor 21-18 dan 21-14 pada Kamis lalu (7/29), pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berhasil menuju babak kuarter final dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada tahun 2021 ini. Dalam kuarter final, Ginting melawan tunggal putra Denmark Anders Antonsen. Pertandingan digelar di Mushashino Forest Sport Plaza, Chofu, Jepang dan bermula pada pukul 11.05 WIB dan berakhir pada pukul 12.25 WIB.
Dilihat dari segi peringkat, merupakan sebuah tantangan yang cukup mendebarkan bagi Ginting sebab saat ini Antonsen diketahui memiliki peringkat yang lebih tinggi darinya. Bahkan Antonsen telah diakui sebagai pemain tunggal putra terbaik peringkat pertama di negaranya, menggeser posisi rekan sesama pebulutangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen.
Servis pertama dilakukan oleh Antonsen. Pertandingan ini dimulai dengan reli cukup panjang yang pada akhirnya menghasilkan poin untuk Denmark setelah bola yang diberikan Ginting keluar lapangan. Namun Ginting membalas poin tersebut dengan keberuntungan sebagai akibat kesalahan yang dilakukan oleh lawan. Pertandingan babak pertama diwarnai dengan aksi saling kejar poin.
Ginting bermain dengan cukup sabar serta konsisten. Pada pertengahan babak pertama Ginting mulai melakukan beberapa kali serangan drop shot dan jumping smash mematikan yang cukup menekan. Perlawanan terhitung sengit dengan kekuatan lawan yang terasa setimbang. Beberapa netting tipis pun berhasil dimenangkan oleh Antonsen, akan tetapi Ginting cukup banyak diuntungkan oleh bola panjang yang mampu dibacanya dengan tepat sehingga jatuh keluar dan menghasilkan angka.
Pada menit-menit akhir babak pertama, sempat diajukan challenge yang ternyata menghasilkan bola keluar. Hal tersebut sekali lagi menguntungkan Ginting hingga membawanya kepada game point 20-15. Namun Antonsen sempat mengejar ketertinggalan dan menghasilkan tiga angka tambahan. Pertandingan babak pertama ditutup oleh smash keras Ginting yang membawa mereka pada usai dengan 21-18 tertera di papan angka.
Pertandingan babak kedua berlangsung kurang lebih sama, diwarnai dengan saling berkejar angka. Antonsen unggul cukup jauh kali ini. Kendala kecil sempat mengisi babak kedua, salah satunya adalah faktor angin yang membuat Ginting terlihat tidak nyaman.
Kestabilan mental Ginting begitu patut diacungi jempol. Dapat dilihat, strategi Ginting dalam babak ini adalah mengumpulkan poin sembari terus menguras tenaga lawan.Â
Fisik Ginting tampak masih cukup baik dalam babak kedua, sedangkan Antonsen tampak mulai kelelahan. Dari segi ekspresi wajah Ginting pun tampak masih begitu tenang. Harapan terus terpanjatkan.Â
Sekalipun jika babak kedua ini tak dapat dimenangkannya, setidaknya energi lawan dapat dibuat menurun sehingga Ginting dapat kembali mengambil celah dan merebut kuarter final ini. Pada akhirnya, babak kedua selesai 21-15 milik Anders Antonsen.
Perjuangan Ginting tak berakhir. Babak ketiga sebagai penentuan diawali dengan poin pertama menjadi miliknya, sebuah awal kisah yang manis dan membangkitkan optimisme. Namun, bukan berarti Ginting bisa berlama-lama santai. Poin ketat silih berganti jatuh di kedua sisi lapangan. Dua kali kegagalan servis sempat dilakukan oleh Ginting yang tentu membuat keteguhannya sedikit tertiup.
Ketenangan terus dibangun. Ginting membayar ketertinggalan dengan serangan bertubi-tubi, membawanya mengejar bahkan mengungguli lawannya yang sempat berada jauh. Teriakan kemenangan memenuhi lapangan dalam match point 20-18 hingga hadiah terakhir 21-18 benar-benar meloloskan Ginting menuju semi final.
Selamat, Ginting! Kami bersamamu. Terus pertahankan kualitas mental dan fisik untuk menghadapi pertempuran berikutnya. Bawa nama Indonesia menuju gelar juara!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H