Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesiapan Masyarakat Solo Raya Menghadapi Vaksinasi: Menuju Vaksinasi Gelombang II (Periode April 2021-Maret 2022)

28 Maret 2021   12:14 Diperbarui: 28 Maret 2021   12:33 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diagram: Kesiapan Masyarakat Solo Raya Menghadapi Vaksinasi

Dari keseluruhan jawaban, teridentifikasi bahwa responden terdiri atas masyarakat dengan rentang usia 13-18 tahun sebanyak 11.1%, 19-29 tahun sebanyak 77.8% dan 30-49 tahun sebanyak 11.1%. 

Sebesar 81.5% di antaranya datang dari kalangan Pelajar/Mahasiswa, 11.1% dari kalangan Guru/Dosen/PNS Non-dik, 3.7% dari kalangan Tenaga Medis, 3.7% dari kalangan Wiraswasta serta 3.7% dari bidang profesi lainnya, yang berdomisili di wilayah Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar dan Surakarta. 

Dari hasil survei mengenai pengetahuan masyarakat tentang adanya rencana pelaksanaan vaksinasi secara serentak guna menangani permasalahan persebaran virus Covid-19 di Indonesia, 92.6% responden Solo Raya menyatakan telah mengetahui adanya rencana pelaksanaan vaksinasi, 3.7% menjawab mungkin dan 3.7% mengaku tidak tahu sama sekali. 

Dari pertanyaan mengenai kesiapan mereka dalam menghadapi vaksinasi, 66.7% menjawab siap, 33.3% menjawab ragu-ragu dan 0.0% responden menjawab tidak siap. 

Tanggapan positif disampaikan oleh responden yang menjawab siap menerima vaksinasi. Salah satunya adalah Bagas Satriyo Utomo, mewakili kalangan Guru/Dosen/PNS Non-dik dan berdomisili di Kabupaten Boyolali. 

"Sebagai warga masyarakat yang taat kepada pemerintah, dengan adanya layanan vaksinasi sebagai bentuk ijtihad bersama, alangkah baiknya kita mengikutinya dengan baik."

Sambutan baik juga hadir dari Nabila Jelita Putri Latifah, dari kalangan Pelajar/Mahasiswa, berdomisili di Klaten. 

"Sebenarnya menurut saya banyak keuntungan dari adanya pelaksanaan vaksinasi, namun dalam pelaksanaannya masih banyak masyarakat yang menyalah gunakan kesempatan vaksinasi ini untuk memperoleh keuntungan secara pribadi atau pun mendapat perhatian publik lewat menyebarkan berita hoax tentang vaksinasi. Banyak juga masyarakat yang kontra terhadap keputusan pemerintah dalam melakukan vaksinasi ini. Tapi kalo saya sangat setuju dengan adanya vaksinasi karena selain untuk bisa membentengi diri, untuk selalu menjaga kesehatan, juga merupakan cara untuk mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menangani wabah corona di Indonesia."

Sedangkan responden yang menyatakan ragu memiliki berbagai alasan seperti takut mendapatkan suntikan, merasa belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai vaksinasi, memiliki penyakit tertentu, merasa kurang yakin pada vaksin yang akan diberikan, hingga berpendapat bahwa vaksin tidak menjamin 100% mampu mencegah kita dari Covid-19. 

Responden berinisial AP (tidak menghendaki disebutkan nama terangnya), dari kalangan Pelajar/Mahasiswa dan berdomisili di Karanganyar mengungkapkan alasan mengapa masih merasa ragu 

"Saya merasa belum mendapat informasi yang cukup mengenai vaksinasi, sehingga masih ragu." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun