Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tetap Kemenangan

16 Mei 2020   22:10 Diperbarui: 20 Mei 2020   12:20 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Samsul Arifin Madjid - Dokumentasi Pribadi

Ke pertapaan sejak dunia menggempar
Apa yang kupelajari?
Mengendali diri tak berlangsung sesingkat tiga puluh hari
Aku menahan-nahan tanpa perlu tahu kapan berakhiran
Jika saja terlihat dosaku mungkin akan kusimpan egoku sejak dulu-dulu

Pagi ini
Dilekasi separuh mirip seperti tahun lalu
Sisanya lain
Sangat lain

Solek embun masih memoles wajah daun perawan
Gema memuja Sang Illah pada langit yang tetap tua
Sementara bedanya
Ada peluru yang mengancing saat kutelan ludah
Ya, sebab sepi
Sejauh sepi memeluk mata

Kutiup serakah
Hari ini tetap kemenangan sekalipun tak meriah
Tidak apa-apa
Rembugku dengan secermin kaca

Menang satu
Masih ada menang lain yang kutunggu-tunggu


Semoga sahut-menyahut yang kudengar pagi ini masih menjadi tanda bahwa dunia belum sekiamat kelihatannya


---Tiv Firsta, May 16 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun