Upacara panggih merupakan satu di antara serangkaian upacara pernikahan dalam adat Jawa. Panggih dalam Bahasa Jawa berarti bertemu. Maka, upacara panggih bisa diartikan sebagai sebuah upacara pertemuan antara mempelai laki-laki dan perempuan. Prosesi ini biasanya diadakan di kediaman pihak perempuan.Â
Dalam upacara ini terdapat berbagai prosesi yang memuat simbolisme-simbolisme dengan makna yang luhur serta dapat dikait eratkan pula dengan beberapa nilai keislaman. Salah satunya, ada prosesi seserahan sanggan.Â
Sanggan artinya bawaan, merupakan simbolisme dari penebusan pengantin perempuan. Artinya, orangtua sang mempelai perempuan menyerahkan putri yang diasuhnya sedari kecil kepada seorang laki-laki yang dipercaya.Â
Laki-laki ini kedepan akan memberikan nafkah baik lahir maupun batin, menjaga, membimbing dan mengarahkan, serta bertanggung jawab atas perbuatan istrinya.Â
Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur'an "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (At-Tahrim: 6).Â
Baca juga :Â Panggih Pengantin
Lalu Nabi SAW pernah bersabda, mengenai apa hal terjadi jika suami gagal dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya "Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku." (HR. Muslim).
Kemudian, apa saja yang ada dalam sanggan? Pertama ada satu tangkep atau dua sisir pisang raja matang pohon, kemudian suruh ayu, gambir, kembang telon (mawar, melati, kenanga), serta benang lawe. Seluruhnya ditata dalam satu wadah khusus berupa keranjang anyaman. Pembawa sanggan berada di depan dari rombongan keluarga mempelai pria.
Pisang sanggan terdiri dari dua kata yaitu pisang dan sanggan. Pisang mengandung arti "jenis buah-buahan" dan sanggan yang berarti "segala hal untuk menyangga" (Poerwadarminta, 1939:543).Â
Pisang sanggan ini menjadi bintang utama dalam prosesi ini. Tentunya, makna dari pisang sanggan masih berkaitan dengan simbolisme mengenai pengalihan kewajiban kedua orang tua kepada suami.
Selanjutnya suruh ayu, berasal dari dua kata suruh berarti "daun sirih" dan ayu berarti "cantik". Daun sirih harus dalam kondisi yang baik, mengandung maksud daunnya masih utuh dan segar.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!