Mohon tunggu...
Tiur  Melanda
Tiur Melanda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berbagai Kemenangan UPH Eagles, di Bawah Arahan Metcalfe

11 Desember 2017   11:57 Diperbarui: 11 Desember 2017   12:15 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"I can not expect my players to do what I'm not willing to do". Bisa jadi itu adalah kalimat yang mendorong Stephen L. Metcalfe dalam totalitasnya memberi teladan untuk menghantar UPH Sports menorehkan kemenangan-kemenangannya di berbagai turnamen.

Selama 10 tahun di bawah arahan Metcalfe sebagai pelatih dan Direktur Sport UPH, tim basket UPH Eagles berhasil meraih emas sebanyak 4 kali berturut-turut pada kejuaraan nasional Liga Mahasiswa (Lima), sebuah program kejuaraan dua tahunan. Hal ini dapat dibilang sebuah pencapaian prestasi gemilang dan sebuah konsistensi program olahraga basket mahasiswa yang terbaik di kalangan universitas nasional.

"Belum ada tim dari universitas lain yang dapat mencapai keberhasilan prestasi tersebut selama 4 kali berturut-turut," tandas Metcalfe.

Lebih lanjut, Metlcalfe menyatakan bahwa keberhasilan tersebut didasari oleh tiga nilai yang ditanamkan pada Departemen Sport UPH, yang di antaranya;

1. Totalitas, tekad untuk memberikan yang terbaik dalam setiap area pada setiap aspek kehidupan. Bagaimana menghidupi kehidupan yang excellent saat ini.

2. Berorientasi pada proses, dalam hal ini setiap anggota dibimbing untuk bertumbuh dan berkembang, ke level yang lebih tinggi melalui prose's hidup.

3. Pandangan kekekalan, dalam arti segala sesuatu yang dikerjakan harus berorientasi untuk Tuhan. Ini adalah suatu realitas yang terpenting, meyakini adanya suatu kekekalan. Salah satu contohnya kegagalan, kekakalahan dan cedera adalah bukan suatu hal yang besar, melainkan salah satu situasi yang membantu untuk bertumbuh dan berkembang.

"Kita adalah satu-satunya institusi yang menjadwalkan sesi latihan pada pukul 5 pagi. Karena kita ingin menjadi yang terbaik. Untuk dapat berlatih pukul 5 pagi, mereka tentunya akan menghindar melakukan hal-hal yang tidak berguna, semisal pergi ke club, begadang sampai malam, sehingga mereka dapat bangun pagi esok hari," lanjut Metcalfe.

UPH memiliki sebuah program student-athlete yang menghasilkan para mahasiswa berprestasi baik dalam hal akademis dan olahraga. Namun lebih lanjut, Andromeda Manuputty, Coach UPH Eagles Sport UPH memaparkan bahwa meskipun porsi prioritas antara akademis dan olahraga sama, namun tetap akademis memiliki porsi yang lebih utama.

"Itulah kenapa program UPH ini disebut dengan student-athlete, bukan athlete-student," jelas Ando.

Salah satu yang sangat berkesan bagi Metcalfe saat menelisik ke belakang, ke pengalaman masa lalunya adalah saat dia memiliki tim yang bisa dibilang tidak memiliki keahlian dan bakat sama sekali dalam bidang basket. Namun mereka berusaha sangat keras hingga memenangkan penghargaan bergengsi kala itu. Sama halnya dengan saat dia mendapat tanggung jawab tim UPH di saat sebelumnya yang masih belum terorganisasi dengan baik.

"No vision, no focus. Saat datang di UPH, saya memperbaiki culture nya, fokusnya. Ada beberapa dari mereka tidak menyukai culture yang baru. Namun untuk terlibat dalam sebuah permainan profesional, dibutuhkan struktur, disiplin, value yang jelas. Jadi setengah tim yang tidak setuju berhenti; dan mereka adalah para pemain berbakat yang sayangnya tidak menyukaiculture yang baru, tapi bagi mereka yang setengah berbakat mereka memutuskan untuk tetap tinggal. Setelah itu mereka bahkan memenangkan pertandingan selama 4 turnamen berturut-turut. Itu hal indah yang disaksikan, karena peserta yang paling berbakat yang pergi, dan yang dibilang tidak termasuk jajaran paling berbakat tetap tinggal, dan merekalah yang mendapat juara di 2nd division, 1st division, the main division, dan juga kualifikasi nasional dalam 4 turnamen berturut-turut. Itu salah satu memory yang sangat indah", kenang Metcalfe.Tentu hal itu bukanlah suatu hal yang mudah, Metcalfe bahkan mengungkapkan bahwa setiap hari dia menuliskan apa yang dia akan kerjakan dan visi yang akan dibagikan pada buku notesnya.

"Seorang pembawa perubahan adalah seorang yang dapat masuk ke dalam benak seseorang, membawa perubahan untuk ke tingkatan yang lebih baik. Berdampak sehingga mereka melakukan sesuatu hal yang sebelumnya mereka tidak percaya bisa melakukannya. Saya ingin berdampak bagi mereka, tidak hanya pada segi fisik, namun hasrat untuk menang setiap hari. Totalitas dan way of thinking yang membuat kita berbeda. I show up to them every day. Poin yang paling penting adalah I can't expect my players to do what I'm not willing to do. Untuk itu setiap hari saya hadir dengan hasrat penuh untuk memberikan yang terbaik setiap saat", tegas Metcalfe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun