"No vision, no focus. Saat datang di UPH, saya memperbaiki culture nya, fokusnya. Ada beberapa dari mereka tidak menyukai culture yang baru. Namun untuk terlibat dalam sebuah permainan profesional, dibutuhkan struktur, disiplin, value yang jelas. Jadi setengah tim yang tidak setuju berhenti; dan mereka adalah para pemain berbakat yang sayangnya tidak menyukaiculture yang baru, tapi bagi mereka yang setengah berbakat mereka memutuskan untuk tetap tinggal. Setelah itu mereka bahkan memenangkan pertandingan selama 4 turnamen berturut-turut. Itu hal indah yang disaksikan, karena peserta yang paling berbakat yang pergi, dan yang dibilang tidak termasuk jajaran paling berbakat tetap tinggal, dan merekalah yang mendapat juara di 2nd division, 1st division, the main division, dan juga kualifikasi nasional dalam 4 turnamen berturut-turut. Itu salah satu memory yang sangat indah", kenang Metcalfe.Tentu hal itu bukanlah suatu hal yang mudah, Metcalfe bahkan mengungkapkan bahwa setiap hari dia menuliskan apa yang dia akan kerjakan dan visi yang akan dibagikan pada buku notesnya.
"Seorang pembawa perubahan adalah seorang yang dapat masuk ke dalam benak seseorang, membawa perubahan untuk ke tingkatan yang lebih baik. Berdampak sehingga mereka melakukan sesuatu hal yang sebelumnya mereka tidak percaya bisa melakukannya. Saya ingin berdampak bagi mereka, tidak hanya pada segi fisik, namun hasrat untuk menang setiap hari. Totalitas dan way of thinking yang membuat kita berbeda. I show up to them every day. Poin yang paling penting adalah I can't expect my players to do what I'm not willing to do. Untuk itu setiap hari saya hadir dengan hasrat penuh untuk memberikan yang terbaik setiap saat", tegas Metcalfe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H