Mohon tunggu...
Tiurma Sibarani
Tiurma Sibarani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobby saya : Mendengarkan musik, Membaca buku, Menulis Novel Online

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Teknologi Pembelajaran

4 Desember 2023   11:24 Diperbarui: 4 Desember 2023   11:36 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan merupakan hal yang sifatnya pasti. Salah satu perubahan terjadi dalam dunia pendidikan. Perubahan dalam dunia pendidikan terkait dengan perkembangan jaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi informasi. Hal ini dapat terlihat dari perubahan peran guru dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peran sebagai pusat informasi sekarang guru berperan sebagai fasilitator. Hal ini terkait karena  peserta didik memiliki variasi sumber informasi yang lebih banyak. 

Salah satu sumber informasi yang digunakan oleh peserta didik adalah internet. Sumber informasi berupa internet dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik  jika bermanfaat dalam proses pembelajaran dan hanya menjadi sumber informasi jika tidak memberikan manfaat bagi peserta didik baik  proses pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari. 

Penggunaan internet bagi peserta didik membutuhkan pengawasan dari orang dewasa, baik orangtua dan guru. Pengawasan yang dilakukan oleh guru tidak maksimal jika tidak ada kerjasama dengan orangtua/wali peserta didik dan filter dari peserta didik itu sendiri. Walaupun tidak dipungkiri teknologi informasi dapat memperkaya bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Namun proses pembelajaran di sekolah masih menggunakan buku sebagai bahan ajar pembelajaran yang utama dan satu-satunya. Padahal jaman ini, sumber ilmu pengetahuan bervariasi bukan hanya dari buku cetak saja. Buku pelajaran hanya bisa membantu beberapa peserta didik yang memiliki gaya belajar visual. Padahal dalam pembelajaran terdiferensiasi, guru harus bisa memberikan pembelajaran yang mencakup gaya pembelajaran audio, visual dan kinestetik.

Dalam pembelajaran IPA di sekolah menengah pertama (SMP), peserta didik sudah mulai diajak untuk meningkatkan kemampuan berpikir abstrak. Padahal kemampuan peserta didik di sekolah hampir rata-rata masih berpikir konkret. Peserta didik cenderung melupakan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru karena tidak bermakna baginya dan tidak terkait dalam kehidupannya sehari-hari.  Hal ini membuat guru harus bisa menerapkan pembelajaran yang memicu siswa mencari pengetahuannya sendiri dengan memanfaatkan beragam sumber ilmu yang tersedia di lingkungannya. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kemampuan berpikir  peserta didik menggunakan teknologi pembelajaran.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun