Mohon tunggu...
Titus Obaipa
Titus Obaipa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalistik

Mahasiswa di jurusan jurnalistik di Papua

Selanjutnya

Tutup

Humor

Cinta Tersangka, Catatan Amoye Obaipa

23 Januari 2023   11:09 Diperbarui: 23 Januari 2023   11:34 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto, Matahari pamit menuju peranduan usai menemani Hari di Nabire. Kini senja mulai Nampakan dirinya karya Titus obaipa Nabire (16/1/2023).

Oleh Titus Obaipa

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup Salin bergantung, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Dengan itu kita Hidup saling melengkapi.

"Dalam perjalanan manusia banyak lika liku yang datang selalu menghampiri, ibarat nya, pemukulan gelombang di bibir pantai". Dari sini aku paham akan kita, kau lebih penting di Bandingkan Pemukulan gelombang laut Yang datang Sili berganti, seolah itu adalah ujian dalam hidup ku. Aku juga sadar bahkan kau adalah pemberi Harapan, kau beri segalanya kekuatan, seolah oleh kekuatan datang dengan Engkau.

Kenangan antara kita di tengah lautan akan selalu hidup, Ya memang itu Unik. lama setelah jejak telapak kaki kita di pasir pantai hilang". Seakan Aku di telang oleh gelombang Yang aku sudah Anggap hanya ujian Hidup, Sekarang Mau Salahkan Siapa? 

Aku tahu, dan Sadar siapa Saya, kau akan beruntung jika Kau bertemu dengan orang Yang tidak anggap Gelombang laut adalah Ujian. Tapi satu hal Yang harus silipkan dalam Nurani mu, Kehidupan Manusia selalu ada cobaan. 

 

Aku miskin Kau beruntung tidak menikah dengan ku, Aku tetap disini dengan orang dan keadaan Yang. Kita akan Akan Jumpa di waktu dan keadaan Yang berbeda.  

Cinta Kita Jadi tersangka, Kapan kita Adili di pengadilan Negeri Jakarta?   Benarkah kabar itu, Ah tidak itu Hanya ilusi paling sa tidak percaya. 

Aku Gila Tanggung cinta ini, benarkanh Kau racurni mawar Yang indah itu, Orang ketiga Jadi Alasan Akan perpisahan kita.

Bukan kah Studi akan beda kota,  berujung Tanggis Mu picah dalam pelukan ku.

 Itu  bukan sandiwara belaka,  Yang Hanya cerita Nya ada di pulau dongeng,  Kau dusta, Dusta kekasih Ku. Aku tak akan soal Kan akan cinta kita, Aku hanya orang biasa Yang punya cinta suci.

lelaki yang hidupnya di penuhi dengan Air mata dan darah, sudih kah kau jadi sahabat dalam Hidupku, Ah paling tidak mungkin, kabar berduaan mu dengan selingkuhan ku sudah di Abadikan oleh Sang waktu, Aku Bukan Amoye Obaipa Yang dulu.

 Dulu kita, kini, kau dan aku. Sakarang Aku ingin Tanya Apa boleh Sa pergi?

Gila Tanggung cinta ini #nanti sa cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun