Mohon tunggu...
Titus
Titus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Menyukai seputar Finansial, militer, idol, dan otomotif

Selanjutnya

Tutup

Music

Golden Rules JKT48: Cuma Gimik?

25 Mei 2024   22:32 Diperbarui: 25 Mei 2024   22:47 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, dunia per-idol-an Indonesia dikejutkan dengan skandal empat member JKT48 dalam waktu yang tak terpaut jauh. Pasalnya, ke-empat member JKT48 ini telah melanggar salah satu golden rules, yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota aktif, yakni berpacaran. Bahkan golden rules ini juga berlaku bagi sister group JKT48, yakni 48 group dari berbagai negara.

Apa sih golden rules itu? Menurut penuturan Chris Warouw, ayah dari seorang ex-member JKT48, di dalam kontrak dengan JKT48 Operation Team (JOT), tidak ada istilah golden rules, namun terdapat klausul yang wajib ditaati oleh semua member aktif JKT48, layaknya do's and don'ts yang marak disebut sebagai golden rules oleh para penggemar. Lantas, dari mana istilah golden rules itu datang?

Berangkat dari pencetus ide aturan ini, Akimoto Yasushi sebagai produser AKB48 Jepang, dirinya mengatakan bahwa golden rules dibuat atas pengalaman anggota yang berada di bawah naungannya. Kala itu, Takahashi Minami dan Atsuko Maeda dari generasi pertama tampil kurang maksimal. Usut punya usut hal tersebut disebabkan karena keduanya sedang memiliki persoalan dalam percintaan. Dari situ, golden rules pertama, yakni love-ban lahir.

Seiring berjalannya waktu dan pengalaman, golden rules berkembang hingga saat ini memiliki 8 aturan, seperti dilarang merokok. Minum-minuman keras, hingga tidak diperbolehkan berinteraksi dengan penggemar di media sosial. Ternyata, golden rules juga menguntungkan bagi bisnis idol karena orientasinya yang secara garis besar selalu melibatkan penggemar dan aturan ini ada sebagai bentuk upaya menghargai usaha para penggemar.

Baru-baru ini, terdapat 4-member aktif JKT48 yang terseret skandal salah satu golden rules yang sama, yakni Amanda Sukma, Indira Putri, Callista Alifia, dan Jeane Victoria karena ketahuan memiliki pasangan (berpacaran) lalu berpergian tanpa didampingi oleh wali. Ke-empat member tersebut sudah diberi hukuman bahkan salah satunya sampai didepak dari group. Namun sebenarnya banyak kontrovesri yang dilontarkan netizen atas golden rules ini karena usia para member tersebut dianggap sebagai tahun awal mengenal asmara.

Walau berbagai opini datang dari berbagai kalangan, tetap profesionalitas-lah yang seharusnya dipegang sebagai bentuk kedisiplinan dan ke-loyalitasan terhadap group. Hal ini jelas membuat geram para penggemar karena merasa JOT tidak menggencarkan aturan yang dipegang, namun menunggu berita-nya viral dari temuan para penggemar. Para member yang terseret juga tak terhindar dari kegeraman penggemar karena dianggap menyepelekan golden rules dan semua usaha yang telah dilakukan bagi mereka.

Tidak terbayangkan, usaha penggemar yang rela menghabiskan uangnya, untuk sesi foto 2shot, video call, membeli tiket theater (bahkan sampai berebut), hingga rela keluar kota demi mengikuti event off-air. Banyak dari penggemar yang menganggap oshi (idol yang paling didukung) mereka sebagai sebuah kepemilikan secara spiritual namun merasa dibohongi oleh fakta bahwa member idola mereka terseret skandal pacaran.

Dari situ, munculah beberapa opini dari netizen melalui penuturannya di aplikasi X, yang mengatakan bahwa golden rules JKT48 tak lebih dari sekedar gimik. Gimik yang dimaksud adalah kemasan aturan yang dibuat semata untuk menambah dan mempertahankan penggemar demi keberlangsungan bisnis. Memang golden rules tetap berlaku dan mengikat para member, namun ada syarat-nya, yakni "ketahuan".

Sudah banyak member aktif yang terseret skandal golden rules, namun harus di-viralkan terlebih dahulu oleh penggemar. Hal ini menunjukkan betapa kurangnya pengawasan internal JKT48 dan member aktif yang tidak memperdulikan usaha para penggemar demi bertemu dengan mereka, walaupun hanya beberapa saat. Kepercayaan yang dibangun dapat rusak dalam sekejap dan bila tak ada pembenahan, maka penggemar akan semakin curiga atas seluruh member.

Baik aturan tertulis maupun golden rules merupakan prinsip yang sejatinya tepat untuk diterapkan dalam bisnis per-idolan semacam 48 group, karena sesuai dengan tagline JKT48, yakni "tumbuh dan berkembang bersama penggemar", pastinya kehadiran penggemar menjadi sangat berarti bagi keberlangsungan bisnis. Namun jika dalam praktiknya ditemukan banyak skandal, apalagi dalam waktu yang tak terpaut jauh, semua ini bisa dianggap sebagai gimik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun