1.Miliki rasa humor yang positif
Dalam proses komunikasi akan menjadi terasa lebih nyaman jika semua pihak merasa nyaman dan bahagia. Adanya humor- humor yang segar membuat situasi berlangsung lebih rileks, tidak kaku atau menegangkan, dan lebih hidup. Humor yang dibangun tidak boleh berlebihan dan tidak boleh menyinggung soal SARAP (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan, Pornografi). Perlu juga mempertimbangkan situasinya agar tidak terkesan menyepelekan topik pembicaraan dan lawan bicara.
2.Mampu berbicara tentang banyak hal
Proses komunikasi lebih dinamis ketika orang-orang yang terlibat di dalamnya mampu berbicara banyak hal sesuai objek yang dibicarakan. Berbicara banyak hal bukan berarti berbelit- belit atau berbicara hal di luar konteks, tetapi tetap mampu fokus pada topik pembicaraan. Untuk mampu berbicara banyak hal diperlukan pengetahuan dan wawasan luas. Oleh karena itu, penting sekali untuk banyak membaca sehingga mempunyai kemampuan berbicara yang lugas dengan topik luas, tetapi tidak berbicara di luar konteks.
3.Bicara jelas, singkat, dan mudah dimengerti
Seseorang akan disenangi jika mampu berbicara jelas, singkat, dan mudah dimengerti. Jelas yang dimaksud adalah berbicara berdasarkan data dan fakta yang benar. Bukan bicara gosip atau sekadar opini yang memancing ketidakefektifan dalam berkomunikasi. Kata dan kalimat yang singkat akan mengurangi kesalahan menerjemahkan suatu pesan. Sehingga bahasa atau istilah yang digunakan dalam berkomunikasi dapat dipahami oleh pihak lain.
4.Sesekali berikan pujian
Umumnya manusia suka dengan pujian karena pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan untuk dihargai. Pujian yang diberikan tentunya bukan sekadar basa-basi, tetapi pujian yang tulus. Bahkan, dikatakan pujian yang diberikan dengan tulus akan memberikan pengaruh yang luar biasa kepada seseorang yang mendengarkannya. Agar tidak terjebak pada basa-basi, objek yang dipuji harus jelas dan disebutkan. Contoh: “Anda hebat karena telah berhasil menemukan cara- cara jitu memperbaiki alat tersebut.”