Manfaatkan ruangan semaksimal mungkin, ruang tamu lebih baik dibuat sekecil mungkin atau jika perlu ditiadakan, karena untuk jaman sekarang sudah sangat jarang orang bertamu ke rumah tanpa memberi tahu sebelumnya.
Jadi jika pun kita akan kedatangan tamu, kita bisa memilih mau diterima dan diajak bercengkerama di mana. Bisa di ruang keluarga, bisa di teras atau bahkan bia diatur sedemikian rupa dan dengan segala alasan agar tamu tak datang ke rumah.
Janji saja ketemu di cafe atau restoran terdekat. Di bawah pohon asem pun jadi, yang penting tamu tak diinginkan tersebut tak sampai ke rumah.
Jadi ruang tamu, yang dibuat sekadar untuk berjaga-jaga jika tamu yang datang tanpa pemberitahuan sebelumnya dapat dipikirkan barang dua belas kali masih akan dibuat atau tidak. Semua terpulang kepada si empunya rumah, atau ketersediaan lahan.
Khusus untuk gudang, sebaiknya jangan lagi dibuat. Karena banyak pengalaman yang membuktikan, gudang hanya menjadi tempat barang-barang tak berguna yang sayang untuk dibuang, dan pada akhirnya teronggok bertahun-tahun menjadi sarang laba-laba. Salah buatan tikus jadi ikut bersarang di sana.
Bijaklah dalam hal mengelola barang tak berguna, salah satunya dengan menghindari pembuatan gudang. Jadi jika ada barang tak berguna, bingung mau disimpan di mana maka kita akan serta merta berpikiran untuk memberikannya kepada orang lain yang lebih membutuhkan.Â
Bahkan dengan membuangnya pun sejatinya kita sudah memberikan kepada orang lain, sebab bukan tak mungkin barang yang sudah kita buang masih dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang memungutnya.
Artinya jika menaruh barang kelamaan di gudang, kita sudah ikut andil dalam menghambat rezeki orang lain, seharusnya orang yang memungut barang yang kita buang mendapat rezeki dari kita, kita batalkan.
Dan rezeki yang mau masuk sebagai pengganti barang yang seharusnya telah kita buang pun, juga ikut terhambat.Â
Di samping itu pembuatan gudang di dalam rumah, acapkali hanya membuat kita menjadi sosok yang pengasih dan penyayang.
Sebab jika ada barang yang tidak terpakai lagi, mau kita berikan kepada orang lain, tapi masih sayang, konon lagi mau dibuang, akhirnya menjadi penghuni gudang hingga batas waktu yang tak seorangpun bisa meramalkan.