Seorang suami bertanya kepada istrinya, "Masih adakah kopi yang kau siapkan untukku?, setelah
sepotong senja tak pernah kau hidangkan sejak sebulan lalu?"
"Aku akan buatkan untukmu secangkir kopi, jika hujan bulan Desember tetap turun sederas di waktu-waktu lalu."
Lalu sang suami, yang berbahu miring jika berjalan, bergegas mengelilingi kampung: bertanya
ke setiap lelaki yang ditemui sedang mereguk kopi buatan istri.
"Apakah istri kalian tak menunggu hujan bulan Desember sederas di waktu-waktu lalu untuk menyuguhkan kopi?"
"Tidak, setiap kita memiliki hujan, kopi dan senja sendiri-sendiri."
Dengan bergegas sang suami pulang, untuk menyampaikan berita itu kepada istrinya.
Sesampai di rumah, ia mencium aroma kopi diseduh.
Istrinya sedang membuat secangkir kopi, namun entah untuk siapa.
Tangerang, 11 Maret 2020