Mohon tunggu...
Tito Prabowo
Tito Prabowo Mohon Tunggu... -

Profesional IT. Aktif di AIPSE (Association of Indonesian Professionals for Science, Technology and Enterprises)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Dari Gembok Sepeda

7 Agustus 2010   21:10 Diperbarui: 5 November 2018   17:24 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu ketika di musim dingin penghujung tahun 2009, pagi itu Bus yang biasa saya naiki untuk bekerja berangkat lebih awal dari biasanya, akibatnya saya harus mengayuh sepeda di atas salju dengan suhu -14° agar tidak tertinggal kereta menuju Frankfurt (Jerman). Pulangnya, karena begitu dingin si gembok sepeda tidak bisa bergerak, tak bisa dibuka, beku.

Si Gembok Spiral kehilangan elastisitasnya, benar-benar kaku. Di pelataran sepeda Bahnhof (Stasiun) Giessen yang gelap (Pukul 22:00), hampir seperempat jam saya cuma mencoba putar-memutar lubang kunci, tapi tidak pernah berhasil. Kunci sampai bengkok, tiba-tiba muncul seorang lelaki tegap berbadan besar berkulit gelap. Sambil senyum-senyum dia berkata, "Tiup lubang kuncinya dengan hawa panas tubuh kita!" Lalu dia membungkuk dan mencontohkan. Tanpa ragu ia mencium mulut (lubang) gembok sepedanya serta meniup-niup dengan penuh penghayatan. Saya hanya terdiam dan berujar dalam hati, "Rupanya dia sudah pengalaman." Dan, seketika ia memutar kuncinya, langsung bisa dibuka. Lalu dengan senyum lebar bahagia, dia berucap "Selamat mencoba dan semoga berhasil!". Ia pergi dan belalu dengan sepeda bututnya. 

Terima kasih Bapak bertubuh besar. Berkat tipsnya, akhirnya gembok sepeda saya juga bisa diputar. Padahal sebelumnya kunci sudah bengkok dan hampir saja saya menyerah. Selain kedinginan berdiri di situ, pernah di suatu musim dingin sebelumnya, kunci sepeda patah. Saya tidak mau kejadian yang sama terulang. Saya jadi ingat ucapan Thomas Alva Edison dan memetik satu buah pelajaran berharga. Bang Edi (T.A. Edison, sok akrab :P) pernah berucap, "Kegagalan adalah berhenti berusaha ketika keberhasilan itu sebenarnya begitu dekat." Andai waktu itu saya menyerah, mungkin selamanya gembok sepeda itu tidak bisa dibuka, rusak karena berada di bawah titik beku dalam waktu yang lama, kecuali dipotong dengan alat khusus. Resikonya, saya harus beli sepeda baru :D

Kejadian kecil itu telah sedikitnya menunjukan dua hal. Yang pertama: Terus berusaha, walau terlihat sudah tak mungkin lagi. Yakinlah, ketika kita terus bergerak berusaha, akan ditemui solusi. We are never alone, pertolongan selalu ada, entah melalui siapa, apa dan bagaimana. Kedua, yang namanya kehangatan selalu dapat membawa efek positif. Benda mati saja diberikan kehangatan dapat luluh kebekuannya, apalagi hati manusia. 

-- Jerman, 23 Desember 2009

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun