Pemimpin Iklim Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Perusahaan
Melansir laporan WEF, produk pengganti daging dari berbahan nabati di Amerika Serikat dalam rentang 2017--2020 naik 16% lebih cepat penjualannya dibanding penjualan daging hewan. Selain itu, secara global dari 2016--2019, penjualan kendaraan listrik meningkat 26% setiap tahunnya, dan yang konvensional turun 2% per tahun.
Tingginya minat masyarakat saat ini terhadap produk yang berorientasi pada iklim, merefleksikan pentingnya inovasi dan perubahan perusahaan terhadap keluaran produknya. Pemimpin termasuk di level UMKM amat disarankan untuk melakukan terobosan produk yang mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekaligus mampu menjadi akselerasi dalam penghentian krisis iklim.
Pemimpin Iklim Memangkas Biaya Lebih Hemat
Sering kali penggunaan energi terbarukan diidentifikasi sebagai langkah yang mahal. Namun, laporan WEF menunjukkan efektivitas pemanfaatan energi terbarukan dalam memangkas biaya perusahaan. Pemimpin iklim termasuk dalam level UMKM amat mungkin mengurangi biaya sambil memotong emisi. Dalam skala perusahaan besar, salah satu yang berhasil menerapkannya ialah Unilever yang mencapai penghematan dengan energi listrik terbarukan berbiaya rendah sebesar 800 juta ($900 juta).
Analisis BCG dari proyek dekarbonisasi aktual menunjukkan bahwa perusahaan di seluruh dunia pada dasarnya mampu mewujudkan penghematan biaya yang signifikan melalui dekarbonisasi. Untuk menunjang hal ini, penting bagi pemimpin iklim di organisasi memiliki pengetahuan dan langkah strategis dalam penerapan mekanisme ekonomi hijau di tiap kebijakan yang diambil.
Baik dari bidang talenta, pertumbuhan ekonomi, dan penghematan biaya, pemimpin yang berorientasi untuk menghentikan krisis iklim menunjang tumbuhnya perusahaan di level besar ataupun UMKM ke arah yang lebih baik dan signifikan.
Konteks ini juga amat erat dengan tanggung jawab sosial yang perlu dimiliki para pemimpin UMKM terhadap lingkungan, termasuk berkontribusi lebih besar terhadap keberlanjutan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H