Mohon tunggu...
Tito Tri  Kadafi
Tito Tri Kadafi Mohon Tunggu... Guru - Pendiri Bastra ID (@bastra.id)

Bukan anak gembala, tetapi selalu riang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mendigitalisasi UMKM

24 November 2022   15:27 Diperbarui: 24 November 2022   15:40 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi masih menjadi PR. Banyak UMKM punya ponsel pintar, tetapi belum cukup pintar beradaptasi di dunia virtual yang serba cepat ini.

Melansir Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) baru 30% dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia yang melek digital. Meski jumlah keseluruhan UMKM tergolong banyak, digitalisasi masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu dibereskan tiap pelaku usaha.

Soal digitalisasi, belakangan juga pemerintah selalu menyebut pemanfaatan teknologi bagi UMKM amat penting guna pengembangan bisnisnya. Pasalnya digitalisasi terbukti mampu meningkatkan kelas para pelaku usaha. Tak jarang terdengar cerita-cerita sukses pelaku UMKM yang mampu menggaet pasar, berlaba besar, hingga naik kelas jadi usaha yang lebih besar berkat langkahnya di dunia digital.

Anomali dunia modern soal internet juga terjadi pada UMKM. Melansir Katadata Insight Center (KIC), ada 15,5% UMKM di wilayah Jabodetabek yang tidak memiliki ponsel pintar untuk mengakses internet. Kebutuhan fundamental ini tampak terpenuhi dan telah terakses oleh semua kalangan, padahal masih banyak yang membutuhkannya. 

Sebaliknya, meski sudah banyak pelaku UMKM yang memiliki ponsel pintar atau komputer yang terkoneksi internet, hanya sedikit dari mereka yang paham dengan pemasaran di dunia digital. Padahal di era saat ini makin banyak konsumen yang menjalani pola hidup digital, seperti menggunakan metode cashless, ataupun memesan lewat lokapasar daring (marketplace).

Digitalisasi pada bagian ini memegang peranan penting untuk tercapainya inklusi keuangan. Maksudnya tiap individu atau bisnis menjadi mampu untuk mengakses kebutuhan produk dan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan mereka, termasuk metode pembayaran baik melalui mobile banking, e-wallet, ataupun jenis pembayaran digital lainnya.

Melansir Tempo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia mematok target untuk mencapai inklusi keuangan digital hingga 90 persen pada 2024. Target ini amat mungkin terpenuhi jika terjalin sinergi antarkomponen masyarakat, termasuk UMKM. Lantas, bagaimana UMKM yang belum memulai digitalisasi dapat memulainya? Penulis mengadaptasi gagasan Verihubs terkait upaya digitalisasi yang dapat disimak sebagai berikut.

Tentukan Model Bisnis yang Diinginkan

Pelaku usaha perlu menentukan model bisnis yang akan dijalankan. Model ini yang akan menjadi titik mula untuk menjangkau berbagai aspek bisnis. Jenis model ini termasuk pada sektor pembayaran, penjualan, hingga penyediaan barang/jasa.

Tentukan Platform yang Digunakan

Mulai dari platform pengelolaan dokumen, penjualan produk, pengelolaan SDM, hingga pengelolaan dana operasional, pembayaran, dan urusan pemasaran, semua wajib ditentukan. Sederhananya, e-commerce mana yang akan dipilih, metode pembayaran digital apa yang akan digunakan, dan jenis metode penjualan apa yang akan dimanfaatkan. Pada bagian metode, layanan pesan antar dan chatbot bisnis adalah jenis yang mungkin dapat Anda pilih.

Maksimalkan Penggunaan Media Sosial

Salah satu platform yang dapat digunakan oleh semua jenis bisnis adalah media sosial. Selain biaya yang diperlukan terjangkau, cakupan yang dimiliki pada publik media sosial benar-benar luas.

Pelajari Teknik Pemasaran Digital dan SEO 

Prinsip dasar pemasaran digital wajib dipelajari dengan baik jika digitalisasi ingin dilakukan. Meski hanya pada konsep dasarnya saja, tapi pelaku UMKM wajib memahami SEO untuk mengetahui tren apa yang sedang marak, dan bagian mana yang dapat diterapkan menjadi inovasi dari UMKM itu sendiri.

Gunakan Media dan Software Pendukung

Berbagai software pendukung dapat digunakan, tetapi pastikan memilih perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan dan dana yang dimiliki. Begitupun untuk media baik ponsel, kamera, ataupun laptop, amat baik jika menggunakan jenis yang menunjang kebutuhan UMKM.

*Artikel ini telah saya tulis untuk web Yayasan Dharma Bhakti Astra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun