Mohon tunggu...
Tito Al Manafi
Tito Al Manafi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Almanafi

Just have fun

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berbagai Tantangan untuk Berkreasi di Bidang K-Pop Dance Cover

13 Juni 2022   07:19 Diperbarui: 13 Juni 2022   07:35 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Seiring berjalannya waktu, dance cover telah menjadi bagian utama dari industri K-Pop, berkembang di kalangan remaja di seluruh dunia. Bahkan bisa dibilang dance cover sudah menjadi trend di kalangan pecinta K-Pop khususnya di Indonesia. Istilah dance cover sendiri digunakan untuk menggambarkan gerakan panggung yang meniru idola K-Pop. Mulai dari tarian, kostum, rias wajah, gaya rambut, hingga gestur dan ekspresi wajah para idol K-Pop yang ditampilkan oleh para penari.

 

Acara dance cover yang menyertakan kompetisi atau pertunjukan dance cover dalam rangkaiannya yang selalu dibanjiri massa ternyata memiliki berbagai tantangan bagi penarinnya. Salah satunnya dalam proses latihan yang membutuhkan waktu hingga 2 atau 3 minggu. Terkadang latihan tidak full member karena setiap member ada kesibukan masing masing. Ada yang kerja, kuliah dan juga sekolah SMP sama SMA.

 

Hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi satu grup yang mencover dance untuk membuat penampilannya maksimal di kompetisi atau pertunjukan cover dance yang akan datang. 

Karena dalam proses latihan dance cover dibutuhkan untuk menyamakan gerakan, power, membuat chemistry, mendetailkan gerakan, dan lipsync/sikap seseorang seolah benar-benar bernyanyi dengan menggerakkan bibirnya sesuai dengan lagu. Belum lagi apabila harus menyiapkan kostum yang membutuhkan dana yang cukup besar untuk mendapatkan kostum yang mirip dengan artis aslinnya.

Shoot of Star saat latihan 10 Juni 2022 di Powermove Studio/dokpri
Shoot of Star saat latihan 10 Juni 2022 di Powermove Studio/dokpri

 

Menurut Ewaldho Novrizal dari Shoot of Star di Yogyakarta tantangan yang didapatkan saat latihan yaitu apabila terdapat perbedaan detail gerakan dan penyusunan pola lantai, sedangkan saat perform yaitu kontroling power dan gerakan per step agar tidak off beat karena monitor music yang terkadang tidak terdengar

 

Untuk Hanif Sukma Jati selaku member Ultros DC di Yogyakarta yang memiliki tantangan saat latihan menurutnya "Tantangan utama pas latihan itu belajar gerakannya, belajar gerakan cuma dari liat video, terus nyari waktu latihan bareng satu grup". Karena jadwal dan kesibukannya beda-beda sehingga harus mencari waktu yang semua member bisa ikut latihan.

 

"Karena tidak semua member punya kemampuan yang sama, jadi harus ada yang bisa ngajarin/ngoreksi member lainnya" Kata Hanif.

 

Sehingga dibutuhkan leader project/yang memimpin grup. Lalu yang namanya grup bareng orang banyak pasti ada saja masalah antar member, baik itu yang selisih paham, tidak cocok dengan member lain, atau debat opini. Belum lagi kalau ada yang suka absen latihan tanpa alasan yang jelas, yang seperti itu memperlama proses latihannya menurut Hanif.

 

Tantangan selanjutnya mungkin lebih ke kendala yang sering kejadian pas sebelum perform biasannya sebelum hari-H biasanya terdapat kendala yang tidak terduga, contohnya masalah kostum yang belum jadi atau masih dalam pengiriman lalu ada yang sakit/cedera padahal hari H sudah dekat dll.

 

Kalau untuk kendala yang ditemuin saat hari H perform, "Make Up paling sering tak keluhin entah itu perform atau take video" kata Hanif.

 

Karena tidak semua member bisa make up sendiri jadi beberapa harus di make up in member lain dan itu menyita banyak waktu. Sudah selalu minta para member untuk belajar base make up biar bisa meringankan pekerjaan yang lain tapi tetap saja ada yang tidak mau mencoba belajar.

 

Kendala selanjutnya selama di hari H perform kadang juga ada yang datangnya telat padahal hal tersebut menambahkan pekerjaan yang lain karena yang terlambat tersebut belum siap apa-apa. Lalu kendala yang jarang ditemui tapi fatal itu menurut Hanif adalah kesalahan teknis baik dari performer atau panitianya. Contoh salah play lagu, hal tersebut terjadu bisa karena performer salah mengirim ke panitia, atau panitia salah play lagu. Lalu properti ini kesalahan dari grup sendiri kalau yang sering terjadi pada saat di panggung tidak bisa dipake, atau ada properti yang lupa dibawa.

 

Beberapa kendala yang ada menjadi sebuah tantangan bagi sebuah grup untuk bisa perform dan berkompetisi di lomba.

 

Menurut Ewaldho biasanya untuk menghadapi kendala saat latihan ia menyarankan agar member menguasai detail gerakan mengacu kepada main dancer dan menghafal materi terlebih dahulu, untuk kendal perform, sering-sering melakukan gerakan dengan kontrol power yang stabil

 

Sedangkan untuk menangani hal tersebut menurut Hanif harus ada evaluasi "Setiap setelah perform baiknya memang ada evaluasi, baik itu hal yang sepele, sebenarnya itu adalah hal yang penting" kata Hanif.

 

Supaya dapat mengoreksi apa aja yang perlu dibenerin dari perform kemarin, lalu jadi tempat member lain untuk saling terbuka. Apabila membernya tidak terbuka satu sama lain dan komunikasi tidak lancar yang ada nanti prosesnya jadi terhambat, selain itu kesadaran diri untuk introspeksi diri masing-masing juga diperlukan.

 

Ultros DC saat event 30 Oktober 2021 di Jogja City Mall/dokpri
Ultros DC saat event 30 Oktober 2021 di Jogja City Mall/dokpri

 

Apabila kita hanya sekedar asal tampil tanpa persiapan yang matang maka kita akan tertinggal oleh tim atau grup lain dan sulit untuk mendapatkan prestasi di kompetisi dance cover. Karena persaingan antar tim dance cover pun semakin ketat dari tahun ke tahun. Kualitas dan kuantitas dance cover di banyak negara, termasuk Indonesia, juga terus bertumbuh. Oleh karena itu, pentingnya persiapan jauh hari untuk latihan yang rutin, full team dan menyiapkan dana untuk kostum.

Penulis : Tito Al Manafi, mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun