Film Thor : Love and Thunder menjadi film keempat Thor di Marvel Cinematic Universe dengan menghadirkan cerita yang lebih menarik daripada ketiga film awal.
Film ini juga menjadi film solo terbanyak ketimbang "The Big Three" lainnya, yaitu Iron Man dan Captain America yang sudah "pensiun" dari MCU.
Di film Love and Thunder, Thor akhirnya bertemu kembali dengan Mjolnir tapi sayangnya palu tersebut kini menjadi milik orang lain, yaitu Jane Foster yang menjadi Mighty Thor.
Sebagai dewa Nordik, Thor berkesempatan bertemu dengan dewa Yunani yaitu Zeus. Tidak hanya sekadar bertemu dengan para dewa, Thor juga bertemu dengan pembunuh para dewa.
Dia adalah Gorr yang dijuluki "The God Buthcer", pembunuh para dewa yang menjadi musuh cukup ikonik di dalam cerita komik Thor.
Tapi siapa sebenarnya Gorr tersebut?
Dilansir dari laman resmi Marvel, Gorr berasal dari planet tanpa nama dan lahir dari suku yang percaya dan memberi penghormatan kepada dewa untuk perlindungan.
Dia mulai tidak percaya pada dewa-dewa usai keluarganya mati karena banyak hal, meski dia berharap para dewa bisa muncul menyelamatkannya.
Di saat tidak percaya lagi dengan para dewa, Sukunya melempari Gorr dengan batu sehingga para dewa tidak bisa mendengar kebohongannya.
Saat berjalan sendirian melalui padang pasir, sepasang makhluk lapis baja meluncur melintasi langit dan mendarat hingga menimbulkan ledakan di dekatnya.
Gorr mendekati makhluk tak dikenal ini, dia lalu menemukan dua dewa yang bertikai. Satu berzirah emas dan yang lain berzirah hitam, yang dikenal sebagai Knull.
Makhluk yang disepuh emas itu telah menikam lawannya, yang memiliki ciri hitam pekat. Ketika dewa emas meminta bantuan, Gorr menolak.
Dia memandang makhluk itu sebagai dewa dan menyalahkan mereka atas penderitaannya selama ini. Seketika zat seperti cairan menyembur ke tangan Gorr dari bilah dewa berzirah hitam.
Cairan itu adalah Symbiote dan membentuk menjadi ujung tombak di tangan Gorr. Dengan itu, dia membantai dewa yang tersisa.
Dengan pikirannya, ujung tombak itu sekali lagi berubah menjadi cairan, menutupi tubuh Gorr dengan baju besi dengan sayap.
Saat dia terbang menjauh dari planetnya dan ke luar angkasa, dia bertanya-tanya apakah ada lebih banyak dewa di luar sana yang bisa ditemukan.
Di sinilah symbiote blade Knull, All-Black , terikat pada Gorr seperti pada cerita komik Thor : God of Thunder #6 .
Di cerita komik Thor : God of Thunder #9, The All-Black symbiote Necrosword memberi Gorr kekuatan super yang menyaingi dan bahkan mengalahkan para dewa.
Symbiote tersebut memungkinkan Gorr untuk berubah bentuk sesuka hatinya, melindungi dan memberinya kemampuan untuk terbang, membentuk senjata, dan beregenerasi.
Symbiote pertama All-Black adalah senjata amorf kuno yang berasal dari Knull yang jahat. Symbiote itu menjadikan Gorr sebagai superhuman dan memiliki daya tahan.
Dari pikirannya, Gorr dapat membentuk symbiote yang berubah bentuk untuk membentuk armor di sekitar tubuhnya dan menghasilkan senjata. Kemampuan ini hanya dibatasi oleh pikirannya.
Salah satu senjata yaitu All-Black the Necrosword, memanjang dari lengannya dan terbuat dari "kegelapan". Symbiote juga memberinya kemampuan untuk beregenerasi.
Gorr menghabiskan ribuan tahun berikutnya untuk menyiksa dan membantai para dewa. Dia juga menciptakan pasukan "black berserkers".
Ketika Gorr menyerang dewa Chronux, dia menggunakan device "Pool of Forevers" yaitu alat untuk melakukan perjalanan melalui aliran waktu. Gorr menggunakannya untuk tiba di beberapa masa.
Dia kembali ke awal alam semesta untuk membunuh salah satu dewa tua pertama dan kemudian jauh di masa depan ke Earth-14412 yang sunyi di mana dia memperbudak semua dewa.
Semua dewa kecuali All-Father Thor AKA King Thor yang dia siksa selama 900 tahun. Gorr mewajibkan para dewa untuk membuat alat untuk membunuh siapa pun yang dikenal sebagai Godbomb.
Thor masa kini, Avenger dari bumi-616, melakukan perjalanan ke akhir zaman dan bergabung dengan Thor masa depan, Raja Thor, untuk mengalahkan God Butcher.
Sementara itu, Thor muda dari zaman Viking lolos dari perbudakan Gorr. Dia mencoba melenyapkan Godbomb menggunakan sepotong bintang.
Tapi ternyata, itu meledakkan Thor dan membuatnya terlempar dan bertemu dengan dirinya di masa depan. Raja Thor memukul Gorr dengan palunya yang membuatnya menjauh beberapa tahun cahaya.
Untuk pertama kalinya, Gorr merasa takut. Untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan, dia memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua dewa yang dia perbudak.
Harapannya, dengan tindakan tersebut bisa memicu kekuatannya dan memungkinkan dia untuk mengalahkan tiga Thor.
Ketika Gorr mengaktifkan Godbomb, Symbiote membuat duplikasi istrinya dan memanggil Gorr dengan sebutan dewa. Gorr marah karena merasa dihina dan membunuhnya.
Tidak hanya itu, Symbiote juga mereplikasi putranya, Agar yang kemudian bersekutu dengan Thor The Avenger untuk menjatuhkan ayahnya.
Thor the Avenger dengan doa Agar dan para dewa yang tersisa melintasi ruang dan waktu, menyerap kekuatan penuh dari Godbomb dan Necrosword Gorr.
Menggunakan kekuatan ledakan, Thor melemahkan Gorr saat Agar menyebut ayahnya sebagai Dewa Kemunafikan. Thor yang lebih muda akhirnya membunuh Gorr the God Butcher.
Namun, Gorr meninggalkan sebuah bekas secara permanen kepada Thor The Avengers. Filosofi Gorr tentang dewa-dewa yang egois hanya untuk diri mereka sendiri melekat pada Thor.
Itu membuat Thor menjadi tidak layak untuk Mjolnir. Kesadaran Gorr juga bertahan di dalam All-Black. Gorr kemudian dibangkitkan oleh Loki, host baru untuk All-Black.
Gorr merebut kembali All-Black dari Loki dan menusuknya dari belakang. Dia menyalibkan Thor dan Loki, dan bersumpah untuk menghancurkan Midgard dan membuat Thor menonton hal tersebut.
Dia menelan kedua bersaudara itu ke dalam All-Black, tapi tak lama kemudian, dewa-dewa yang Thor selamatkan sebelumnya dibangunkan oleh Goddess of Thunder.
Dewa-dewa ini membebaskan Thor dan Loki. Bersama-sama, mereka akhirnya mengalahkan Gorr dan symbiote All-Black.
Tanpa symbiote, Gorr menjadi fana dan pergi tanpa ingatannya. The Sky Lords of Indigarr membawanya sehingga dia bisa menjalani hidupnya dengan damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H