Selama 5 tahun saya sudah menemukan zona nyaman saya, saya mempunyai teman yang support apapun kegiatan saya, kantor yang dekat dari rumah.
Selain itu, gaji juga di atas UMR. Tapi bukan gaji yang membuat saya senang. Saya diberikan ruang gerak yang cukup luas untuk saya bisa berkreasi dan eksplor banyak hal.
Namun kenyamanan itu semua harus saya tinggalkan. Benar saja, dua minggu pertama di tempat kerja saya merasa agak 'kagok' dengan perubahan mendadak ini.
Awalnya jam pulang yang bisa diprediksi, kini tidak bisa diprediksi. Bahkan jalani beberapa kali tugas mendadak ke luar kota, yang belum pernah saya alami.
Rasa 'kagok' itu tidak terlepas dari umur saya yang sudah tidak lagi muda untuk merasakan hal-hal baru semacam ini.Â
Saya sendiri tidak menyangka, di umur saya sekarang, saya masih merasakan pindah tempat kerja.
Di tempat kerja baru, tentu kita harus beradaptasi dengan lingkungan baru, adaptasi dengan pekerjaan baru, termasuk teman dan pimpinan baru.
Di tempat lama, memang saya memulai dengan bekerja sendiri tanpa tim di awal saya bekerja. Lambat laun, bertambahnya SDM membuat saya memiliki tim.
Kini saya merasa seperti mengulang cerita itu di tempat yang baru. Di tempat baru, saya harus bekerja sendiri tanpa tim yang siap mensupport saya.
Meski berat meninggalkan semua zona nyaman itu, tapi keputusan itu harus dilakukan.
Nah bagi kamu yang akan memutuskan berpindah tempat kerja yang baru, kamu harus memikirkan baik-baik. Diskusikan dengan keluarga jika kamu ingin berpindah kerja.