Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menghasilkan Untung Jutaan, Bertani Sayuran Hidroponik Jadi Solusi Alternatif Milenial

16 November 2021   08:10 Diperbarui: 17 November 2021   02:54 2099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertani sayuran hidroponik bisa jadi solusi alternatif bagi kamu yang memiliki lahan terbatas. Sumber: Kompas.com/Jaka HB

Pada dasarnya bertani dan bercocok tanam bagi anak muda terkesan "old school", bahkan sudah dianggap tidak penting bagi pergaulan anak muda jaman now.

Di saat anak muda bahas skincare yang cocok untuk kulit, mana mungkin harus berpanas-panasan untuk tanam sayuran misalnya. Jelas sangat tidak cocok bagi kulit anak kekinian.

Apalagi di era modern saat ini, di perkotaan sudah sangat jarang lahan luas untuk bercocok tanam. Membuat kesan bertani dan menjadi petani hanya 'pantas' disematkan untuk pedesaan saja.

Tetapi ternyata orang yang memiliki pandangan tersebut juga sama "old school" dengan pemikirannya. Karena di era modern dan di perkotaan, bertani tidak harus secara horizontal tapi bisa dilakukan secara vertikal.

Solusinya adalah hidroponik, bertani dengan cara vertikal, tidak harus membutuhkan lahan yang luas bisa menghasilkan keuntungan mencapai jutaan rupiah.

Hidroponik juga bisa dianggap cara bertani dengan cara murah, mudah dan sederhana. Bahkan di beberapa daerah sudah melakukan hal serupa yang keuntungannya setara dengan pegawai kantoran.

Gimana tidak setara, jika keuntungan mencapai lebih dari UMR (Upah Minimum Regional) dengan modal yang cukup murah. Sehingga bertani hidroponik merupakan bisnis yang menggiurkan.

Dilansir dari laman Kontan, modal untuk pemula bisa mencapai 1,5 juta, itu tergantung model yang diinginkan. Semakin tinggi atau banyaknya tingkat, biayanya tentu akan semakin mahal dan tergantung jumlah pipa PVC yang terpakai. 

"Kalau untuk pemula, sekedar hobi dan memenuhi kebutuhan sayuran untuk dapur sendiri, bisa mulai dengan ukuran 1x4 meter. Bahkan bisa 1x2 meter dengan dibuat meninggi ke atas. Itu kira-kira untuk instalasi habis Rp 1,5 juta," kata Ginanjar Ibnu Tamimi, praktisi hidroponik 

Beda tempat, dilansir dari Antara, warga Kota Tangerang bisa menghasilkan keuntungan 5 juta rupiah per bulan dari mengubah atap rumahnya menjadi kebun hidroponik.

Awalnya, dia memiliki satu blok lalu dia kembangkan hingga berhasil memiliki 12 blok wadah hidroponik. Setiap satu ikat sayur dijualnya seharga 4 ribu rupiah.

Perlu kamu tahu, banyak tanaman sayuran yang bisa dilakukan secara hidroponik dengan masa panen yang relatif singkat. Rata-rata masa panennya setiap 30 hari sekali.

Bayangkan saja, sebagai milenial, kamu cukup bekerja keras mempersiapkan di awal dan akhir masa panen kemudian bisa menghasilkan jutaan dalam waktu sebulan.

Memang setiap hari perlu dilakukan pengecekan dan perawatan agar hasil hidroponik maksimal. Tapi bukan berarti harus seharian seperti pak tani di sawah hampir seharian.

Ilustrasi kampung hidroponik. Sumber : Tribunnews
Ilustrasi kampung hidroponik. Sumber : Tribunnews

Kamu bisa melakukan pekerjaan yang lain lagi untuk menambah kembali pemasukanmu. Sehingga kamu tidak hanya mendapatkan satu pemasukan saja, tapi ada pemasukan lain untuk kebutuhanmu.

Contohnya saja kamu youtuber. Di sela-sela 'tandur' sayur hidroponik, kamu masih bisa berkegiatan garap kontenmu. Bahkan, sambil mantau hidroponikmu, kamu bisa bikin konten sekalian kan.

Atau jika kamu seorang penulis, bisa kok kamu menulis sambil mengamati tanamanmu. Bahkan setelah merawat tanaman sayur hidroponikmu, kamu bisa garap tulisanmu.

Ibarat kata anak-anak milenial, melihat yang 'ijo-ijo' akan membuat pikiran menjadi lebih fresh. Jadi, bertanam hidroponik juga bisa membuat pikiranmu lebih jernih lagi.

Cara bertanam sayuran hidroponik

Sudah tertarik bertanam hidroponik? Ada beberapa langkah yang harus kamu ikuti jika memang kamu tertarik untuk memulai bisnis "petani sayur hidroponik".

Siapkan mineral rockwool sebagai media tanam sayuran yang akan kamu tanam. Potong rockwool tersebut dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Setelah itu, masukkan benih tanaman ke dalam rockwool.

Tapi ingat, jangan terlalu dalam saat memasukkan benih tanaman tersebut. Lalu tata rockwool yang berisi benih tanaman tadi di nampan dan disiram air. Ingat juga, jangan terlalu basah.

Setelah dua minggu, bibit akan tumbuh daun sejati yang menandakan bibit siap pindah tanam di netpot. Gantung kain flanel kecil di bawah netpot agar tanaman tetap teraliri air dengan sempurna.

Pindahkan bibit tersebut ke netpot yang sudah disiapkan dengan kain flanel tadi. Kemudian, taruh netpot ke meja instalasi hidroponik dan memberikan nutrisi (ab mix) pada bak penampungan air.

Setelah itu, tunggu sampai tanaman siap panen. Setelah panen tentu pundi-pundi uang bisa kamu dapatkan saat menjual sayuran tersebut. Gampang kan?


Jika kamu warga Surabaya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya memiliki Penyuluh Pertanian Lapang yang bisa kamu minta pertolongan saat dibutuhkan.

Mereka akan membimbing kamu secara simultan sampai 'lahan pertanianmu' membuahkan hasil. Jadi kamu juga gak perlu bingung saat memulai bisnis hidroponik ini.

Para PPL tersebut juga tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Surabaya. Sehingga gak perlu bingung kalau butuh arahan atau bantuan.

Gimana, kapan kamu memulai bisnis hidroponik ini? Jangan sampai kalah sama anak milenial lain yang sudah memiliki bisnis sendiri bahkan bisa menggaji orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun