Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Engagement Kecil, Bukti Copywriting Jadi Bagian Penting dari Media Sosial

3 November 2021   08:10 Diperbarui: 8 November 2021   23:32 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial kekinian, selalu dituntut untuk mendapatkan engagement tinggi. Engagement itu diperlukan untuk mengukur sejauh mana akun media sosial 'grab audience'.

Semakin ke sini, untuk mendapatkan perhatian ataupun interaksi melalui engagement tidak sebatas dari follower akun media sosial Contohnya saja Reels.

Berbentuk seperti Tiktok, IG Reels menawarkan pengguna Instagram untuk menjangkau lebih banyak audience media sosial tersebut lebih luas.

Pengukuran jangkauan ini diperlukan untuk mengukur kinerja akun media sosial itu sendiri. Apakah efektif dalam menyampaikan pesan ataukah hanya sekadar formalitas.

Bagi kamu pengelola sebuah akun media sosial akun besar, tentu engagement akan sangat penting. Bukan hanya sekadar posting lalu dibiarkan "menggelinding" begitu saja.

Jika dalam pengukuran kinerja media sosial melalui analytics yang disediakan oleh platform media sosial ternyata kecil, lakukan evaluasi terhadap postinganmu.

Lakukan analisis menyeluruh. Beberapa orang-orang menganggap kinerja media sosial alias jangkauannya terlihat kecil atau menurun disebabkan oleh konten yang diunggah.

Ternyata gak semua disebabkan oleh isi konten loh. Ada kalanya kinerja jangkauan kecil disebabkan oleh copywriting postinganmu, alias caption yang disertakan!

Caption sering dipandang sebelah mata. Dianggap hanya sebagai kata pengantar yang ala kadarnya agar konten yang dibuat bisa diposting di media sosial.

Bahkan, cukup banyak caption dianggap sebagai pelengkap saja. Ya jika disertakan lebih baik jika tidak ada ya sudah tinggal posting aja.

Padahal caption ini cukup penting loh dalam mendongkrak kinerja media sosial. Apakah captionmu cukup menarik sehingga bisa grab audience atau malah 'cringe' di mata follower?

Kekinian, cukup banyak konten-konten yang beredar di media sosial yang menggunakan caption 'guyonan' agar menarik perhatian follower agar ikut berkomentar.

Dan seringnya, tanpa disadari, caption yang mereka buat malah 'cringe' dan membuat ilfeel follower. Sehingga mereka memutuskan untuk scroll postingan ke bawah.

Bila zaman dulu, remote dianggap sebagai alat jahat yang menentukan rating program tv. Sekali pindah, tv tersebut kehilangan momentum dan dihitung berapa lama orang berhenti menonton program atau stasiun tv tersebut.

Di dunia digital masa kini, cukup jempol yang dianggap menjadi alat terjahat. Cukup scroll ke bawah ataupun beri tombol dislike (jika ada layaknya YouTube), kontenmu akan jeblok.

Caption bukan hanya sekadar pelengkap, fungsinya selain memberikan informasi maksud dari gambar atau video yang kamu posting, caption berperan membuat orang bisa berhenti sejenak melihat postinganmu.

Menurut laman BBC, caption bukan hanya sekadar teks ataupun emoji pendamping postingan. Caption adalah tempat untuk membuat lebih banyak orang berinteraksi dengan postingan.

Teks diakui oleh influencer di Amerika sebagai pendongkrak engagement yang mereka butuhkan. Mariko Dennis asal Chicago misalnya, menganggap caption layaknya ceri pada kue.

Buah ceri memang dianggap sebagai penghias dan pemanis kue agar tampilan kue lebih menarik. Namun jika tidak ada ceri, maka kue tersebut terasa ada sesuatu yang kurang atau hilang.

Engagement sendiri diukur pada seberapa banyak orang yang memberikan like, komen dan menyebarkan postinganmu. Semakin tinggi engagement, semakin besar kemungkinan datangnya kesepakatan bisnis untukmu.

Laman BBC juga menjelaskan tentang analis yang menunjukkan bahwa postingan di Instagram dengan caption disertakan, mendapatkan lebih banyak interaksi daripada tidak disertakan.

Social Bakers, sebuah perusahaan pemasaran media sosial internasional, melihat enam perusahaan media besar seperti BuzzFeed dan HuffPost, menemukan bahwa posting dengan caption penjelasan menghasilkan rata-rata 41% lebih banyak interaksi selama tahun 2017.

Menurut para ahli, caption berfungsi sebagai jembatan untuk membuat kita sebagai follower merasa terhubung dengan orang yang kita ikuti.

Lalu apa yang membuat caption itu bagus dan bisa menarik banyak orang? laman BBC memberikan saran, sertakan caption yang berupa ajakan untuk menyukai atau menandai teman mereka.

Namun, pada dasarnya, caption memiliki fungsi untuk terhubung lebih baik dengan audiens. Caption merupakan sesuatu yang berkontribusi terhadap postingan.

Sedangkan menurut laman Social Bakers, copywriting adalah bentuk seni dan memainkan peran besar dalam ruang media sosial. Strategi Instagram apapun yang baik, akan menganggap caption adalah hal yang serius.

Di laman tersebut juga dijelaskan, sudah bukan rahasia lagi jika algoritma Instagram menyukai postingan yang mendapatkan engagement cukup baik.

Jika postinganmu mendapatkan banyak interaksi, algoritma Instagram akan memberikan prioritas yang lebih tinggi pada postinganmu di feed, dengan asumsi bahwa orang lain juga akan menganggapnya berguna atau menghibur. 

Hasilnya, video dan gambar berkualitas tinggi kemudian akan muncul lebih banyak di feed. Ini berarti lebih banyak engagement di media sosial.

Selain itu, jika postinganmu itu mendapatkan interaksi yang cukup, algoritma IG juga akan menempatkannya di explore feed. Kalau sudah begitu, tentu postinganmu akan viral.

Yang perlu dicatat adalah, jika tidak menyertakan teks caption, tentu saja postinganmu tidak akan memiliki semua peluang di atas. Otomatis, caption sangat berperan penting untuk mewujudkan semua itu.

Menurut laman Hootsuite, caption yang bagus tidak hanya menggambarkan apa yang terjadi di foto. Caption menjadi kesempatan untuk mengekspresikan diri akun media sosialmu kepada follower dan semoga mendorong keterlibatan dalam prosesnya.

Hootsuite juga telah melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah caption panjang dan pendek berpengaruh kepada engagement postingan di Instagram.

Hasilnya, caption dengan teks yang lebih panjang mendorong engagement, terutama dalam hal mendatangkan komentar para follower. Bahkan postingan dengan caption yang lebih panjang mendatangkan lebih banyak like dan komentar.

Dari berbagai hal di atas, sudah valid hukumnya jika caption adalah sesuatu yang penting dalam mendapatkan perhatian para netizen. Layaknya kamu sedang menjadi marketing suatu produk.

Jika kamu menyampaikannya dengan menarik dan tidak membosankan, tentu orang-orang akan tertarik dan membeli produkmu. Tapi jika bertele-tele dan tidak memiliki "isi pesan" yang jelas, tentu juga akan ditinggalkan.

Oleh karena itu, lakukan evaluasi secara rutin terhadap kinerja caption postingan. Sebagai saran, lakukan evaluasi setiap 7 hari sekali. Jika tidak ada peningkatan engagement, segera lakukan perubahan.

Selain itu, caption yang "terhubung" dengan follower akan menjadi senjatamu mendapatkan engagement tinggi. Posisikan diksi, kalimat dan pesan yang kamu sampaikan serasa followermu.

Jangan tuliskan caption yang berdasarkan "menurutmu". Jika tujuanmu untuk menggaet banyak engagement atau keterlibatan aktif di postinganmu, ya lakukan dengan cara bagaimana audiencemu berinteraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun