Tidak perlu segala sesuatu hal harus dituntun. Namun, sebagai orangtua hanya mengarahkan saja. Terpenting si kecil bisa gampang menyerap informasi dan tanggap dalam menghadapi masalah.
4. Pendekatan keilmuan
Siapa bilang hal gaib itu tidak ada ilmu pastinya. Ternyata ada kok, namanya adalah ilmu metafisika. Ilmu ini sendiri mempelajari eksistensi di balik keberadaan sesuatu hal.
Dalam salah satu jurnal UGM yang mempelajari tentang metafisika, ilmu ini adalah cabang filsafat yang membahas persoalan tentang keberadaan (being) atau eksistensi (existence).
Berdasarkan pengalaman, setiap makhluk pada dasarnya memiliki frekuensinya masing-masing. Manusia, hewan, tumbuhan maupun sesuatu yang gaib.
Kenapa kita tidak bisa mendengar atau melihat sesuatu yang gaib adalah frekuensi kita dengan mereka tidak sama. Begitu pula sebaliknya, ketika frekuensi kita sama maka kita bisa melihat dan mendengar.
Layaknya radio, jika kita mendapatkan frekuensinya, tentu kita bisa mendengar apa yang sedang disiarkan oleh radio itu. Begitu pula NASA yang mencari keberadaan alien di luar angkasa.
Jika frekuensinya tidak sama, maka ya gak bakalan nemu dan memotong jalur frekuensi komunikasi antar alien di luar angkasa. Lah yang jelas kelihatan saja antar manusia kadang gak satu frekuensi ya gak bakalan nyambung, apalagi yang gaib.
Inilah penjelasan kenapa si kecil bisa tahu keberadaan sesuatu yang gaib. Sebenarnya hal ini biasa saja, kadang kita saja sebagai manusia yang gampang bingung.
Kita dipaksa untuk tidak percaya yang gaib seperti makhluk halus, tapi kita percaya ada Tuhan dan malaikat. Seharusnya pun kita percaya mereka ada, dan ini penting.
Lalu bagaimana agar si kecil tidak selalu tahu yang gaib, ajak dia fokus terhadap yang lain. Entah sibuk membaca, sibuk bermain atau memasang target bagi kecil untuk mencapai kemampuan terbaiknya.