Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pertandingan Pertama Final Lawan China, Ginting Menang Susah Payah Kalahkan Lu Guangzu

17 Oktober 2021   19:32 Diperbarui: 17 Oktober 2021   19:36 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertandingan pertama final bulu tangkis Thomas Cup 2021 Indonesia lawan China, mempertemukan Anthony Sinisuka Ginting dengan Lu Guangzu.

Secara di atas kertas, seharusnya Ginting menang mudah lawan pebulu tangkis muda China ini. Ada beberapa alasannya, secara peringkat dan head to head Ginting unggul.

Ginting sendiri peringkat ke 5, sedangkan lawannya berada di peringkat 27. Namun jalannya pertandingan tidak semulus yang diduga.

Sejak interval awal set pertama, Ginting merasa kesusahan lawan Guangzu. Meski beberapa kali Ginting unggul smash lurus ke arah lawan dan tidak bisa dikembalikan.

Ginting pun sering melakukan kesalahan di set pertama ini. Pertandingan set pertama harus berakhir 21-18 dengan keunggulan Lu Guangzu dengan smash kerasnya.

Berlanjut set kedua, Ginting masih berupaya kalahkan Lu Guangzu. Usaha Ginting sangat penting untuk mencatatkan poin pertama Indonesia atas China di pertandingan final ini.

Sejak interval awal set kedua, kejar-kejaran angka terjadi antara dua pebulu tangkis ini. Angin segar terlihat saat Ginting mulai unggul 6-3 di pertandingan awal ini.

Ginting pun terlihat sudah mulai menemui ritme permainannya. Ginting menemukan celah Lu Guangzu dengan mengajak bermain melebar.

Ini membuat sang lawan harus berlari kesana kemari. Keunggulan beruntun hingga 9-3 pun berakhir, Lu Guangzu pun bisa membalikkan keadaan hingga 9-5.

Ginting menunjukkan kelasnya dan akhirnya menutup interval awal set kedua dengan skor 11-5. Keunggulan Ginting terlihat di interval kedua set kedua.

Ginting semakin jauh meninggalkan Lu Guangzu dengan skor 18-10. Ternyata sang lawan tidak mudah untuk dikalahkan, bahkan sempat membuat Ginting tersungkur.

Skor pun berubah menjadi 18-14. Lu Guangzu banyak melakukan drop shot menyilang membuat Ginting mati langkah dan tidak sempurna dalam pengembalian bola.

Hampir saja, tim lawan menambah keunggulan  akibat bola tanggung dari Ginting. Untung saja masih tersangkut di net. Di momen ini, keadaan berubah membuat set kedua dimenangkan Ginting 21-14.

Pertandingan rubber game harus dilakukan usai kemenangan Ginting ini. Di set ketiga, Ginting semakin menekan Lu Guangzu. Banyak bola - bola tanggung yang diberikan kepada Ginting.

Set ketiga, Ginting semakin nyaman, membuat dia unggul jauh 9-2 dan ditutup dengan 11-4 di interval awal set ketiga.

Meski sudah unggul jauh, Ginting tetap bermain menekan dan menyerang. Kemenangan pertama untuk Indonesia dinpertandingan final ini menjadi hal wajib dilakukan.

Sekadar diketahui, terakhir kali Indonesia memenangkan Thomas Cup pada tahun 2002. Sudah 19 tahun Indonesia tidak pernah lagi memegang piala ini.

Memasuki interval kedua set ketiga, Lu Guangzu memberikan perlawanan maksimal. Smash-smash keras diberikan tim lawan demi menyamakan kedudukan.

Jelang berakhir pertandingan pertandingan semakin seru. Lu Guangzu semakin menekan hingga 19-14. Anthony mulai terlihat kehilangan ritme.

Tapi pertandingan akhirnya dimenangkan Indonesia dengan skor 21-16. Upaya terakhir Lu Guangzu dengan melakukan challenge gagal. Shuttle cock dinyatakan keluar dan poin untuk Ginting.

Untuk sementara pertandingan Final Thomas Cup 2021 dimenangkan Indonesia dengan skor 1-0 atas lawannya China. Berikutnya, akan dipertandingkan tim ganda putra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun