Ginting semakin jauh meninggalkan Lu Guangzu dengan skor 18-10. Ternyata sang lawan tidak mudah untuk dikalahkan, bahkan sempat membuat Ginting tersungkur.
Skor pun berubah menjadi 18-14. Lu Guangzu banyak melakukan drop shot menyilang membuat Ginting mati langkah dan tidak sempurna dalam pengembalian bola.
Hampir saja, tim lawan menambah keunggulan  akibat bola tanggung dari Ginting. Untung saja masih tersangkut di net. Di momen ini, keadaan berubah membuat set kedua dimenangkan Ginting 21-14.
Pertandingan rubber game harus dilakukan usai kemenangan Ginting ini. Di set ketiga, Ginting semakin menekan Lu Guangzu. Banyak bola - bola tanggung yang diberikan kepada Ginting.
Set ketiga, Ginting semakin nyaman, membuat dia unggul jauh 9-2 dan ditutup dengan 11-4 di interval awal set ketiga.
Meski sudah unggul jauh, Ginting tetap bermain menekan dan menyerang. Kemenangan pertama untuk Indonesia dinpertandingan final ini menjadi hal wajib dilakukan.
Sekadar diketahui, terakhir kali Indonesia memenangkan Thomas Cup pada tahun 2002. Sudah 19 tahun Indonesia tidak pernah lagi memegang piala ini.
Memasuki interval kedua set ketiga, Lu Guangzu memberikan perlawanan maksimal. Smash-smash keras diberikan tim lawan demi menyamakan kedudukan.
Jelang berakhir pertandingan pertandingan semakin seru. Lu Guangzu semakin menekan hingga 19-14. Anthony mulai terlihat kehilangan ritme.
Tapi pertandingan akhirnya dimenangkan Indonesia dengan skor 21-16. Upaya terakhir Lu Guangzu dengan melakukan challenge gagal. Shuttle cock dinyatakan keluar dan poin untuk Ginting.
Untuk sementara pertandingan Final Thomas Cup 2021 dimenangkan Indonesia dengan skor 1-0 atas lawannya China. Berikutnya, akan dipertandingkan tim ganda putra.