Pertandingan Thomas Cup 2021 nampaknya kini menarik perhatian banyak pihak usai tim putra Indonesia mengalahkan tim putra Malaysia 3-0.
Kini kabar terbaru, di babak semifinal, Indonesia akhirnya membalaskan dendam alias "sweet revenge" final Thomas Cup 2016 terhadap Denmark yang kini menjadi tuan rumah.
Kemenangan 3-1 atas Denmark membuat Indonesia lolos ke babak final Thomas Cup 2021 lawan tim putra dari China. Kemenangan ini berkat usaha keras Jojo alias Jonatan Christie.
Bahkan dalam akun instagram resmi BWF, Jojo mendapatkan gelar MVP dari pertandingan lawan tuan rumah kejuaraan ini. Gelar ini tidak mudah untuk diraihnya.
Pertandingan lawan Denmark diawali dengan tidak mudah. Anthony Sinisuka Ginting harus kalah dua set langsung dari pebulu tangkis Denmark Viktor Axelsen.
Pertandingan pertama ini dengan mudah direbut oleh tim tuan rumah karena Ginting banyak melakukan kesalahan sendiri. Membuat Axelsen di atas angin.
Sempat diwarnai sedikit kontroversi, namun Ginting jelas tidak berada 'selevel' dengan Axelsen. Game pertama pun berakhir 9-21 dan 15-21.
Dilansir dari akun instagram Badminton Talk, Ginting mengakui jika sejak awal melawan Axelsen begitu berat. Terlebih setelah interval, Axelsen bermain secara agresif.
"Saya sudah berusaha sangat keras, tapi jarak poinnya terlalu jauh. Ketika saya berjalan ke lapangan saya tidak merasakan tekanan apapun, tidak gugup sama sekali. Tapi untuk hari ini saya menikmati pertandingan tapi Viktor bermain lebih baik," kata Ginting.
Meski pertandingan pertama kalah, Indonesia akhirnya menyamakan skor 1-1 setelah pasangan Indonesia minions mengalahkan pasangan putra Denmark 21-13, 10-21, 21-15.
Pasangan Minions sebenarnya tidak mudah melawan pasangan Denmark Kim Astrup/Anders Rasmussen. Bahkan pertandingan sempat diisi teguran dari wasit.
Si set awal mereka memang unggul dan menekan, namun memasuki set kedua banyak kesalahan sendiri yang mereka lakukan. Membuat pasangan Denmark di atas angin.
Meski begitu, set ketiga mereka menghajar habis-habisan Denmark demi bisa menyamakan kedudukan. Set ketiga pun diakhiri 21-15.
Pertandingan ketiga kini menjadi penentu. Jonatan Christie menjadi harapan Indonesia melawan Anders Antonsen. Pertarungan kedua pemain tunggal pria ini berlangsung sengit.
Pertarungan ini bisa dibilang pertarungan yang paling melelahkan karena berlangsung hampir 100 menit!
Hasil akhir dimenangkan Jonatan Christie dengan skor 25-23, 15-21, 21-16. Kemenangan ini memutar balik mental Indonesia lawan tim andalan Denmark.
Sejak set pertama, Jonatan harus meladeni pertandingan berat. Skor 20-20 set pertama menjadi awal mula pertandingan ini tidak mudah untuk dimenangkan.
Masing-masing pemain sering melakukan kesalahan sendiri, membuat skor 23-23. Bermain di kandang sendiri, dukungan untuk Antonsen begitu tinggi.
Namun Jonatan tidak gentar, dia memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang diciptakan oleh Antonsen. Set pertama akhirnya dimenangkan dramatis oleh Jojo.
Set kedua Antonsen menyerang membabi buta. Pengembalian shuttle cock Jojo tanggung, membuat Antonsen sangat mudah mengatur jalannya pertandingan.
Dari interval set kedua sudah terlihat, Jojo tidak mampu mengimbangi Antonsen. Hingga akhirnya dia tertinggal jauh dan skor ditutup dengan angka 15-21.
Rubber game harus dilakukan. Set ketiga terlihat Antonsen sudah kelelahan. Sering kali dia mengulur-ngulur waktu pertandingan. Entah meminta untuk melap keringat, berbicara dengan pelatih hingga cedera.
Bahkan dia mendapatkan kartu kuning dari wasit gara-gara ini. Apalagi di set ketiga ini, banyak rally panjang dilakukan. Di menit 90, Antonsen sudah sangat kelelahan.
Pemain Denmark ini harus kehilangan fokus permainan. Layaknya harus menjalani sisa-sisa terakhir pertandingan Antonsen bermain asal pukul.
Pukulan terakhirnya melebar keluar pertandingan dan membuat skor harus berakhir 21-16 dengan kemenangan Indonesia. Skor Indonesia lawan Denmark kini berbalik menjadi 2-1.
"100 menit? Wo. Wow. Antonsen memimpin 6-1 dan saya bisa membalikkan keadaan me jadi 11-10 dan saya termotivasi," kata Jojo dilansir dari badminton talk.
Jojo juga mengatakan jika sang lawan cukup cepat, sehingga dia mencoba bermain rally dan membuat banyak lob.Â
"Di 4 rally terakhir dia kram mungkin itu hasil dari itu (permainan rally panjang). Pertandingan terakhir yang bisa selama ini mungkin saat Asian Games melawan Chen Long. Saya sangat senang saya bisa menang," tambah Jojo.
Unggul di atas Denmark, pertandingan keempat begitu mudah. Tidak ada perlawanan berarti dari tim Denmark pada pertandingan ini.
Pasangan Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto menang mudah lawan pasangan Denmark Mathias Christiansen / Frederik Sogaard dengan skor 21-14, 21-14.
Dengan kemenangan pasangan putra Indonesia ini memastikan Indonesia melaju ke partai final dan bertemu dengan tim putra China.
Kemenangan ini juga berarti lain bagi tim bulu tangkis Indonesia. Ini bagaikan balas dendam terhadap Denmark yang mengalahkan Indonesia saat pertandingan final Thomas Cup 2016.
Saat itu, peluang satu-satunya Indonesia untuk membawa pulang piala Thomas Cup hilang usai dihajar Denmark dengan skor 3-2. Pertandingan saat itu berlangsung di Jiangsu China.
Kini, kesempatan Indonesia meraih Thomas Cup cukup tinggi. Dalam tim China tidak ada pemain - pemain unggulan, seperti Chen Long.
Meski begitu, tim China tidak mudah untuk dikalahkan. Buktinya mereka bisa melangkah sejauh ini ke partai puncak final. Tentu mereka masih tim yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H