Dalam hampir setahun aktif menulis di Kompasiana, saya jarang sekali bahkan hampir tidak pernah menulis uneg-uneg tentang Kompasiana.
Uneg-uneg itu lebih baik saya pendam saja dan saya biarkan menguap supaya waktu saja yang menjawab. Tapi kali ini, saya agak gatal ingin menulis tentang hal ini.
Tentu kita (para Kompasianer) tahu jika Kompasiana adalah media platform blogging alias menulis berbagai ide, berbagi informasi berupa artikel kepada pembaca.
Tapi baru - baru ini, ada hal yang menyentil pertanyaan saya. Apakah Kompasiana sudah bergeser sebagai media sosial pada umumnya, punya akun untuk mencari gebetan?
Beberapa waktu terakhir, sekitar semingguan ini, saya banyak sekali mendapatkan notifikasi pertemanan dari akun-akun baru Kompasiana dan semuanya perempuan paruh baya.
Sempat saya menggoda diri saya sendiri, apakah saya masih dilirik oleh wanita muda paruh baya? Lah wong foto profil saya jelas-jelas pegang foto usg 4D anak pertama saya.
Ada alasan kenapa saya menggoda diri saya sendiri begitu. Pertama, akun-akun baru itu mencantumkan umur mereka, rata-rata berumur 24-25 tahun.
Kedua, ada beberapa kesamaan mereka lainnya, yaitu nama. Nama mereka rata-rata hanya satu kata. Contohnya, Ria, Vera, dan sebagainya.
Ketiga, info profil mereka juga sama. Mereka perempuan muda yang sedang mencari pacar, dengan link website lain di luar Kompasiana. Tentu saya tidak akan klik, khawatir spam.
Kekhawatiran itu terbukti saat artikel saya kemarin mendapatkan komentar dari salah satu akun baru itu, tepatnya di kolom komentar artikel "Sudah Tayang di Disney+, Film Black Widow Jadi Tontonan Alternatif Akhir Pekan".