Namun yang menarik adalah meski identik dengan budaya China, tapi film ini sendiri dilarang tayang di China. Alasannya, karena ucapan sang aktor utama Simu Liu di masa lalu.
Dilansir dari laman New York Times, ucapan itu dilontarkan oleh Liu saat diwawancarai terkait negeri tirai bambu itu. Munculnya kritikus di Tiongkok itu disebabkan oleh salah satu akun nasionalis di Weibo, platform media sosial populer di China.
Akun tersebut memposting beberapa tangkapan layar dari wawancara lama Simu Liu, yang berbicara tentang bagaimana orang tuanya meninggalkan “Dunia Ketiga” Tiongkok, di mana orang-orang “sedang sekarat karena kelaparan.
Komentar Simu Liu terhadap China tidak hanya itu saja. Beberapa komentar lainnya bahkan cukup pedas. Oleh karena itu, aktor satu ini mendapat banyak sorotan.
Belum lagi anggapan penghinaan terhadap China saat Marvel merilis Shang-Chi versi komik. Di komik, ayah Shang-Chi Fu Manchu merupakan karakter ayah Asia yang haus akan kekuasaan.
Itu merupakan stereotype yang jamak dilontarkan kepada imigran China tempo dulu. Jelas hal ini masih membekas bagi para penduduk di negeri Tiongkok tersebut.
Menurut laman Fortune, permasalahan juga tidak sesimpel itu saja. Setiap film asing di Tiongkok harus disetujui oleh Departemen Publisitas Partai Komunis Tiongkok, juga dikenal sebagai sayap propaganda pemerintah.
Di sana, Departemen Publisitas Partai Komunis Tiongkok menyetujui paling banyak 34 film asing per tahun untuk bioskop Tiongkok. Padahal pasar Cina cukup menjanjikan bagi film besar Hollywood.
Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing juga telah menghukum beberapa selebriti karena penggelapan pajak dan menindak pengaruh "kacau" klub penggemar selebriti di China.
Hal ini tentu membuat suasana industri hiburan internasional serasa panas, seakan perang ekonomi antara Amerika dan China dibawa ke dalam dunia hiburan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H