Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Episode 6 "What If" Konfirmasi Jika Kematian Tony Stark Memang "Absolute Point in Time" di MCU

18 September 2021   08:19 Diperbarui: 18 September 2021   08:33 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui episode 6 serial 'What If", nampaknya Marvel memang mengkonfirmasi jika di universe manapun, sang manusia besi itu harus mati. Kematian Tony Stark ini semakin menegaskan jika kematiannya adalah bagian "absolute point in time".

Seperti yang kita tahu, dalam Avengers : Infinity War, Doctor Strange menggunakan time stone untuk melihat masa depan dan memprediksi apa yang akan terjadi.

Semua prediksi sudah dilalui oleh Doctor Strange, jumlahnya 14.000.605 kemungkinan yang akan terjadi. Dari semua kemungkinan itu, hanya ada satu cara untuk mengalahkan Thanos, yaitu dengan pengorbanan Tony Stark.

Pengorbanan Tony Stark itu akhirnya berbuah manis, Thanos dan pasukannya hilang berganti debu. Karena kematian Tony Stark yang mengagetkan inilah para fans berharap sang superhero bisa hidup kembali.

Semua pun tahu, Iron Man adalah karakter Marvel Cinematic Universe pertama yang dikenalkan kepada para fans. Selama 11 tahun, karakter ini menemani semua fans setia Marvel selama ini.

Kebanyakan di film Marvel sejak phase 1 hingga phase 3, Tony Stark yang diperankan oleh Robert Downey Jr ini selalu muncul. Entah sebagai cameo atau tampil sebagai pemeran pembantu di film tersebut.

Jelas saja, para fans fanatik sangat berharap Iron Man bisa muncul kembali. Sebelumnya, saya sudah pernah membahas hal ini. Kamu bisa kunjungi, "Absolute Time", Alasan Tony Stark Mungkin Tidak Bisa Kembali Hidup di MCU.

Namun, waktu itu, hanya sebuah teori. Kini dengan keluarnya 3 episode terakhir serial What If, seakan mengkonfirmasi jika kematian Tony menjadi hal 'wajib'.

Di episode 4 serial What If, Marvel baru mengenalkan konsep "absolute point in time". Di episode itu, The Ancient One mengatakan kepada 'Bad Strange' jika kematian Cristine adalah absolute.

Jika mencoba memutar hal ini, akan berdampak hal yang mengerikan bagi universe. Akhirnya, satu universe hilang akibat ulah Strange itu.

Di episode 5, Tony Stark berubah menjadi zombie. Malah zombie Tony Stark akhirnya mati mengenaskan dengan kepala terpenggal oleh The Wasp. Yang lebih mengenaskan, kepalanya dimakan oleh semut yang dikendalikan oleh The Wasp.

Episode 6, Tony Stark juga kembali mati, meski kematiannya lebih cepat dan menyedihkan. Di awal cerita episode 6 memang benar jika Tony Stark diselamatkan oleh Killmonger saat penculikan di Afghanistan.

Namun, Tony Stark akhirnya mati di tangan Killmonger usai membongkar kedoknya yang membunuh Rhodey dan T'Challa. Sayangnya di universe ini, Tony Stark tidak menjadi Iron Man.

Dia hanya mengandalkan robot drone yang masih terbilang 'lemah'. Killmonger dengan mudah mengalahkan robot itu dengan tombak Dora Milaje yang terbuat dari Vibranium.

Oleh karena tanpa proteksi ini, Tony Stark gampang sekali dibunuh oleh perwira AL yang memang memiliki kemampuan spesialis untuk membunuh dan melakukan kudeta.

Jika kamu belum menonton episode 6 What If, kamu bisa baca artikel saya yang lain, "Eps 6 "What If" Unpredictable, Killmonger Akhirnya Jadi Black Phanter dan Bunuh Tony Stark!"

Sehingga, dengan itu semua, sudah ada 4 universe yang melihatkan Tony Stark selalu mati. Hanya bentuk kematiannya berbeda - beda, sama seperti kematian Cristine Palmer di episode 4.

Apapun pilihan yang dilakukan oleh Doctor Strange, Cristine Palmer selalu mati. Entah itu karena kecelakaan bersama Strange, terbakar, dibunuh perampok atau berbagai bentuk kematian lainnya.

Seakan menegaskan hal yang sama, Marvel mengkonfirmasi kematian Tony Stark "absolute point in time" hanya berbeda waktu dan caranya saja. Jika demikian, harapan munculnya Tony Stark di masa depan MCU sangat mustahil.

Meskipun begitu, kematian Tony Stark juga menjadi pembuka era baru MCU. Jika kematian Cristine Palmer menjadikan Strange sebagai Sorcerer Supreme, hal yang sama mungkin berlaku untuk kematian Tony Stark.

Bukti awal adalah Spider-Man semakin belajar dan semakin kuat usai menghadapi masalah di Spider-Man : Far From Home. Dia harus berhadapan dengan Mysterio, salah satu anak buah Stark di MCU.

Jika tidak mengalahkan Mysterio, Spider-Man tidak bisa berkembang seperti sekarang. Selain itu, dengan kematian Tony Stark dan kemenangan Endgame, membuka ruang baru bagi Marvel untuk mengenalkan karakter baru.

Karakter baru yang bergabung dalam MCU adalah Shang-Chi, Eternal, Iron Heart dan berbagai karakter lainnya. Indikasinya, jika Tony Stark tidak mengorbankan dirinya, Thanos akan kembali menang.

Otomatis, tidak akan ada lagi superhero di jagad universe. Inilah yang coba disampaikan oleh Marvel melalui beberapa episode dan film yang sedang dan akan tayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun