Di tengah ketakutan keamanan yang ditimbulkan oleh 9/11 dan pengiriman surat yang berisi antraks yang menewaskan dua orang dan menginfeksi 17 orang, Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri tahun 2002 membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri.Â
UU itu ditandatangani Presiden Amerika saat itu, yaitu George W. Bush pada 25 November 2002. Di masa kini, Departemen Keamanan Dalam Negeri adalah kabinet yang bertanggung jawab untuk mencegah serangan teror, keamanan perbatasan, imigrasi dan bea cukai serta bantuan dan pencegahan bencana.
Dua hari pasca ditetapkan UU, Amerika kemudian membentuk Komisi Nasional Serangan Teroris terhadap Amerika Serikat. Dalam laporan komisi itu yang dirilis pada 22 Juli 2004, menyatakan jika Khalid Sheikh Mohammed adalah dalang di balik 9/11.
Tidak hanya itu, serangan itu berdampak secara langsung terhadap perekonomian AS. Banyak institusi Wall Street, termasuk New York Stock Exchange, dievakuasi selama serangan.Â
Pada hari pertama perdagangan setelah serangan, pasar turun 7,1 persen, atau 684 poin. Ekonomi New York City saja kehilangan 143.000 pekerjaan sebulan dan upah $2,8 miliar dalam tiga bulan pertama.Â
Itu adalah kerugian terberat adalah di bidang keuangan dan transportasi udara, yang mengakibatkan 60 persen orang-orang kehilangan pekerjaan.Â
Perkiraan biaya kerusakan World Trade Center adalah $60 miliar. Biaya untuk membersihkan puing-puing di Ground Zero adalah $750 juta.
Serangan itu sendiri membuat sekitar 500.000 orang di NYC terpapar debu beracun dan bahan berbahaya. Sekitar 20.000 lebih diduga terkena kanker pasca 9/11.Â
Sekitar 75% responden FDNY (petugas pemadam kebakaran New York) menderita penyakit jangka panjang. Semua itu belum termasuk, masalah kesehatan seperti PTSD, depresi, gangguan saluran napas dan muskuloskeletal.
Dampak bagi dunia