Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Fury's Big Week Eps 3 "What If", Saat Bumi Kehilangan Avengers Sebelum The Battle of New York (1)

26 Agustus 2021   08:40 Diperbarui: 26 Agustus 2021   08:48 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen ikonik Tony Stark di Iron Man 2. Sumber : Disney +

Serial What If kini sudah memasuki episode ketiganya. Di episode kali ini, di serial What If menceritakan bagaimana ketika bumi kehilangan Pahlawan Terkuat Bumi alias The Avengers.

Episode ketiga ini tidak ada hubungannya dengan episode pertama yang menampilkan Captain Carter bertemu dengan Nick Fury dan Clint Barton.

Nah, jika kamu belum melihat episode ketiga What If, nampaknya kamu harus stop sampai di sini. Tapi jika ingin tahu cerita lengkapnya, awas SPOILER ALERT!!!

Momen ikonik Tony Stark di Iron Man 2. Sumber : Disney +
Momen ikonik Tony Stark di Iron Man 2. Sumber : Disney +

Bagi para fans Marvel, tentu mengingat dengan baik semua detil yang terjadi sejak MCU memulai debut Phase 1 di tahun 2008. Semua dimulai saat Iron Man menjadi langkah awal Nick Fury membangun The Avengers Initiative.

Dalam membangun kumpulan para superhero terkuat penjaga bumi, semua sangat mengingat tentang kejadian Fury's Big Week. Bagi yang belum tahu, dalam satu minggu, Nick Fury Direktur SHIELD mengalami minggu tersibuknya.

Dalam timeline MCU yang kita kenal, di minggu tersibuk Nick Fury, Fury harus menghadapi Tony Stark di Iron Man 2, Incredible Hulk dan Thor di waktu yang bersamaan. Semua itu terjadi di Phase 1.

Tapi, di episode ketiga ini, bukan timeline yang kita kenal. Bagaimana jika di lini masa itu, Fury's Big Week bukan momen perekrutan anggota Avengers, melainkan bumi kehilangan para pahlawan terkuatnya.

Cerita Fury's Big Week dimulai ketika hari Senin, Fury menaiki mobil bersama Natasha Romanoff bertemu dengan Tony Stark. Namun cerita dimulai saat perjalanan sebelum Fury bertemu Stark di Iron Man 2.

Di perjalanan bertemu Stark, Fury bercerita tentang idenya tentang mengumpulkan orang hebat penjaga bumi. Tidak sampai kalimat Fury selesai, Natasha memotong dialog Fury dan mengatakan dia sudah bosan mendengar pidato Fury tersebut.

Diketahui, ternyata Natasha tidak setuju dengan keinginan Fury menggantungkan ide Avengers Initiative kepada Tony Stark. Fury mengatakan jika dia mau untuk mempertaruhkan hal besar demi ide tersebut.

Bahkan Fury mengatakan, dia pernah merekrut pembunuh asal Rusia untuk kegiatan mata-mata Amerika. Ini merujuk pada Natasha Romanoff yang memang asal Rusia di bawah organisasi Red Room dan ditarik masuk SHIELD.

Selebihnya, kejadian sama dengan scene yang ada di Iron Man 2 saat Fury meneriaki Tony Stark untuk turun dari atas donat dan akhirnya mengobrol panjang lebar di dalam restoran.

Termasuk saat Natasha mendadak masuk dan menyuntikkan antidote ke tubuh Tony Stark. Namun, kali ini hasilnya tidak sama. Tony mendadak terjatuh dan meninggal. Fury dan Natasha terlihat bingung.

The Watcher lalu mengingatkan kepada kita tentang Fury's Big Week ini. Kata The Watcher, saat terjadi kekacauan, sekelompok individu ini berkumpul jadi satu sebagai grup superhero yang dibutuhkan. Tapi itu terjadi di salah satu universe.

Di universe versi What If ini....... Hari Selasa

Coulson berada  di New Mexico, tempat Mjolnir berada. Dia memantau dari jauh palu Thor itu dan melaporkan kepada Fury. Di tempat lain, Fury ternyata mengiringi Natasha yang sedang dikawal oleh tim STRIKE SHIELD, tim yang diketuai Rumlow.

Natasha masih bersikeras bukan dia yang membunuh Tony Stark. Nampaknya Natasha akan dibawa ke The Triskelion untuk menemui Alexandre Pierce. Namun sebelum dibawa, Fury meminta berbicara berdua dengan Natasha.

Kepada Fury, Natasha masih mengatakan bukan dia pelakunya. Fury mengaku tahu, tapi SHIELD punya protokol dan dia tidak bisa berbuat apa-apa. Meskipun begitu, Fury meminta Natasha untuk mengusut ini.

Kata Fury, ada orang di dalam SHIELD yang menukar antidote dan dia butuh orang di luar SHIELD untuk mencari tahu siapa pelakunya. Natasha lalu masuk ke dalam mobil besi yang terlihat seperti mobil box pickup.

Tidak butuh lama, Natasha berhasil membuka borgolnya dan mulai menghajar STRIKE teams satu persatu. Rumlow yang berada di bagian depan mobil box, menyadari jika ada yang aneh. Dia lalu meminta mobil berhenti.

Ternyata, saat berhenti dan pintu belakang mobil box dibuka, Natasha menghilang. Terlihat pasukan STRIKE terkapar di dalam mobil.

Di waktu yang sama dan tempat yang terpisah, di New Mexico, Hawkeye berdiskusi dengan Fury mengenai Mjolnir. Saat sedang berdiskusi itu, terlihat Thor sedang mencoba masuk ke dalam perimeter SHIELD untuk mengambil Mjolnir.

Dalam diskusi Fury dan Barton, Fury mengatakan jika benda sekuat ini hilang pasti akan ada seseorang mencarinya. Fury berharap orang tersebut menjadi sekutu di pihaknya.

Coulson lalu melaporkan jika ada seseorang yang mencoba untuk membobol masuk. Fury lalu meminta Coulson melaporkan tentang deskripsi pembobol tersebut. Coulson mengatakan jika berumur pertengahan 20an dan memiliki rambut bagus.

Oleh karena itu, Fury meminta Barton untuk mengawasi dari atas. Barton mengiyakan dan mengatakan jika siap one shot-one killed. Namun, Fury meminta Barton menahan karena ingin melihat terlebih dahulu.

Barton kembali bertanya, sekarang atau tidak sama sekali. Saat Fury belum selesai menjawab, panah Barton mendadak melesat bersamaan dengan petir yang menyambar.

Panah itu langsung menancap di dada Thor dan langsung terkapar. Fury lalu memarahi Barton. Barton kini sama nasibnya dengan Natasha. Dia tersangka pembunuhan kandidat Avengers.

Barton bersikeras bukan dia pelakunya. Fury tidak menerima alasan Barton dan mengatakan jika panah Barton mengatakan sebaliknya. Barton lalu ditahan di ruang kaca yang sebenarnya menjadi tempat Thor ditahan.

Kepada Coulson, Fury mengatakan jika Thor meninggal dan dari otopsi diketahui jika umurnya sudah ribuan tahun, serta asalnya bukan dari bumi. 

Di ruang tahanan kaca, Barton berulang-ulang jika dia tidak pernah meleset dan tidak pernah salah tembak. Fury dan Coulson nampak kebingungan kenapa hanya dalam waktu dua hari, dua orang top agent SHIELD menjadi pelaku pembunuhan.

Saat Fury mencoba ingin menginterogasi Barton, terlihat Barton layaknya orang tidur. Saat kaki Barton disenggol Fury, Barton langsung terkapar. Coulson terlihat marah kepada semua agen dan menanyai siapa yang masuk ke dalam ruang tahanan.

Semua agen menjawab tidak ada orang yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Barton pun kini meninggal dan jenazahnya berada di kamar jenazah.

Hasil otopsi, Coulson mengatakan jika Barton tidak menggunakan racun sianida seperti cara yang digunakan oleh HYDRA. Fury menolak hipotesis Coulson, katanya Barton memiliki keluarga sehingga tidak mungkin dia bunuh diri.

Fury meyakini jika pembunuh Thor dan Barton adalah orang yang sama dengan pembunuh Tony Stark. Meskipun tidak mungkin, tapi dua hal aneh ini itu terjadi membuat ini nampak tidak aneh lagi. Fury lallu menyadari sesuatu.

Kini di hari Rabu....

Di kampus Virginia, Natasha bertemu dengan Betty Ross. Dalam pertemuan itu, Betty mencoba menolak kedatangan Natasha dan mengatakan jika dia tidak bertemu sama sekali dengan "pria hijau".

Natasha lalu mengatakan, jika dia ke sana bukan untuk mencarinya. Namun Natasha minta tolong Betty untuk membantunya mencari pelaku pembunuhan Tony Stark.

Alasan Natasha meminta tolong Betty adalah karena Betty adalah seorang yang ahli dalam terapan taktis biologi seluler. Selain itu, Natasha tidak ingin terdeteksi oleh SHIELD dan Betty sangat ahli dalam hal itu.

Dari alat penginjeksi antidote, Betty menemukan jika tidak ada patogen mematikan apapun dari alat tersebut. Katanya, apapun yang membunuh Tony Stark bukan zat biologi. Saat Natasha melihat di mikroskop, terlihat jarum suntiknya terlihat rusak seperti terdorong dari dalam ke luar.

Setelah memaparkan segala hal yang diketahuinya, Betty lalu mengusir Romanoff keluar. Namun saat ingin meninggalkan ruangan, Natasha menyadari ada yang aneh karena ditemukan jaket dan topi pengantar pizza "Stanley's Pizza Parlor".

Saat ditanya, Betty berkelit dan mengatakan mungkin itu milik mahasiswa. Di saat itu, Romanoff menerima telepon dari Fury yang menyampaikan jika ada kabar buruk dan sangat buruk.

Fury mengabarkan kepada Natasha jika Barton meninggal. Natasha terlihat sedih namun dia siap menerima perintah untuk membunuh siapapun pelakunya. Fury mengatakan jika pelakunya adalah orang yang sama dengan pembunuh Stark.

Motif pembunuhan kini sudah diketahui, diduga ingin melemahkan SHIELD karena pelaku membunuh para kandidat Avengers. Dengan kematian para kandidat ini adalah cara yang tepat.

Cerita bersambung di Part 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun