Kemenangan Timnas muda U-21 Jerman atas Portugal 1-0 pada Minggu (6/6) kemarin, gol dari Lukas Nmecha memberi Jerman kemenangan 1-0 saat laga final di Ljubljana. Kemenangan itu menandai Jerman mengangkat trophy yang sama untuk ketiga kalinya.
Dilansir dari laman UEFA, Nmecha mencetak gol empat menit memasuki babak kedua untuk menyelesaikan final di Ljubljana. Gol itu merupakan satu-satunya gol yang tercipta saat laga final. Ini seakan membalaskan hasrat yang tidak kesampaian Jerman dua tahun lalu saat lawan Spanyol.
Di pihak Portugal, ini merupakan kekalahan final ketiga yang mereka alami. Mereka sudah bekerja keras untuk menyamakan kedudukan, tetapi Jerman terus menyerang agar mendapatkan kemenangan seperti pada tahun 2009 dan 2017.
Yang menarik dalam laga ini ternyata ada fakta yang mengejutkan tentang Nmecha. Nmecha mencetak gol kemenangan melawan Portugal di final tim nasional di piala UEFA untuk kedua kalinya.
Gol sebelumnya dia cetak pada tahun 2017. Gol itu ternyata bukan untuk timnas German, melainkan untuk timnas Inggris dalam laga U-19 EURO. Gol itu juga menjadikan Inggris sebagai juara U-19 EURO. Nmecha sendiri saat ini pindah negara kelahiran Jerman.
Di turnamen U-21 EURO ini, Nmecha sendiri mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung dengan total 4 gol. Dalam catatan UEFA, selama turnamen dia mencatatkan 15 kali percobaan tendangan, 9 on target dengan hasil 4 gol.
Hasil U-21 EURO ini, selain Nmecha sebagai top scorer, ada Fabio Vieira dari Portugal sebagai Player of The Tournament sedangkan pemain Jerman lainnya, Ridle Baku menjadi Player of The Match dalam pertandingan final melawan Portugal.
Sebelumnya, Ridle Baku juga mendapatkan title Player of The Match saat pertandingan pertama U-21 EURO saat Jerman melumat Hungaria 3-0. Dengan ini, Ridle Baku sendiri mencatatkan dua kali sebagai Player of The Match dalam turnamen ini.
Selain itu, kemenangan ketiga kali Jerman ini semuanya di tangan pelatih yang sama, yaitu Stefan Kuntz. Ini membuatnya menyamai rekor Italia dan Cesare Maldini antara tahun 1992 dan 1996.
Koleksi trofi Jerman hanya kalah dari Spanyol dan Italia sebagai penguasa Eropa di kategori level usia ini dengan 5 buah gelar.Â
"Saya tidak begitu ingat golnya. Saya berada di posisi yang bagus dan Ridle [Baku] memberi saya bola. Saya melewati kiper dengan sentuhan pertama dan kemudian hanya harus memasukkan bola ke gawang."
Meski ini hanya turnamen U-21, namun melihat catatan impresif Jerman selama turnamen tersebut, bisa jadi daya lecut bagi Der Panzer alias timnas senior untuk mendapatkan hasil yang sama.
Walaupun akan sedikit mengalami kesulitan karena berada di grup neraka bersama dengan Spanyol, Perancis dan Hungaria, tapi ini bisa jadi suntikan super serum bagi timnas senior. Setidaknya ini bisa jadi modal awal bagi masa depan timnas senior Jerman.
Ada sebanyak 26 pemain yang ikut dalam squad Der Panzer di EURO 2021 nanti. Di bawah mistar, ada Manuel Neuer (Bayern), Bernd Leno (Arsenal), Kevin Trapp (Frankfurt).
Sedangkan sebagai defenders, ada Emre Can (Dortmund), Matthias Ginter (Mnchengladbach), Robin Gosens (Atalanta), Christian Gnter (Freiburg), Marcel Halstenberg (Leipzig), Mats Hummels (Dortmund), Lukas Klostermann (Leipzig), Robin Koch (Leeds), Antonio Rdiger (Chelsea), Niklas Sle (Bayern).
Di pemain tengah Jerman, Serge Gnabry (Bayern), Leon Goretzka (Bayern), lkay Gndoan (Manchester City), Jonas Hofmann (Mnchengladbach), Joshua Kimmich (Bayern), Toni Kroos (Real Madrid), Jamal Musiala (Bayern), Florian Neuhaus (Mnchengladbach), Leroy San (Bayern)
Sedangkan penyerang depan squad Joachim Low, ada Kai Havertz (Chelsea), Thomas Mller (Bayern), Kevin Volland (Monaco), Timo Werner (Chelsea).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H