Postingan video Yonatan Shapira yang di-upload oleh media TRT World ini pun ramai di media sosial. Salah satu netizen dengan username @siyesarr mengatakan, semoga Tuhan memberkati orang ini karena telah bertobat dan mengatakan kebenaran kepada dunia.
Bahkan, Turgut Alp Boyraz sang reporter Anadolu News Agency yang mewawancarai Yonatan Shapira juga ikut men-tweet, "ini adalah wawancara saya dengan mantan pilot Angkatan Udara Israel Yonatan Shapira untuk Anadolu News Agency."
Dia juga mengatakan, statement Yonatan Shapira yang merupakan orang di dalam militer Israel sangat penting untuk disampaikan.
Dilansir dari laman Aljazeera, jet tempur Israel terus menghantam Jalur Gaza pada Rabu dini hari, meratakan bangunan tempat tinggal dan menewaskan sedikitnya empat warga Palestina, termasuk seorang jurnalis.
Serangan terbaru terjadi saat kelompok Palestina meluncurkan lebih banyak roket ke kota-kota di Israel selatan. Namun, tidak ada laporan korban luka akibat serangan tersebut.
Sebelumnya, pasukan Israel menembak mati empat warga Palestina dan melukai puluhan lainnya selama protes dan pemogokan umum bersejarah di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.
Setidaknya 219 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak kekerasan terakhir meletus pada 10 Mei. Sekitar 1.500 warga Palestina telah terluka. Di pihak Israel, dua belas orang tewas, termasuk dua anak, sementara setidaknya 300 orang Israel terluka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H