Lebaran tahun ini merupakan lebaran tahun kedua di masa pandemi. Sudah tidak lagi mengindahkan larangan pemerintah, banyak yang memilih mudik ke kampung halaman atau berkunjung ke sanak saudara meski di kota yang sama.
Banyak beredar postingan, lebaran hanya setahun sekali sedangkan Covid19 masih akan berlangsung lama. Momen bersama yang tersayang di kampung halaman tidak akan terganti, karena mumpung masih ada kesempatan.
Selain itu, banyak sekali video yang menunjukkan masyarakat sudah ada yang berhasil menembus barikade penyekatan di beberapa lokasi untuk pulang di kampung halaman. Otomatis, ada sebagian orang saat ini berada di kampung halamannya.
Untuk itu, memang patut dipahami jika momen silahturami ke keluarga di kampung halaman sesuatu yang menjadi hal penting bagi kita. terlebih momen itu terjadi saat libur lebaran saat ini.
Apalagi sudah ada beberapa kali video anak melakukan prank ibunya yang sudah lama tidak bertemu karena pandemi. Saat bertemu kemudian saling berpelukan secara reflek tanpa diminta.
Agar momen silahturami tetap berjalan aman dan saling menjaga orang yang tersayang berikut ada beberapa cara dari para pakar bagaimana kita memeluk keluarga kita di tengah pandemi.
Tutorial ini sudah beredar di Amerika dan Inggris yang juga memiliki kasus penyebaran Covid19 yang tinggi. Dari tutorial ini, kita ambil saja manfaat yang diberikan, terlebih pandemi nampaknya tidak segera hilang.
Dilansir dari New York Times, Dr Linsey Marr seorang ilmuwan aerosol di Virginia Tech dan salah satu pakar penularan penyakit yang ditularkan melalui udara melakukan perhitungan matematis dari sebuah penelitian di Hong Kong.
Dari hasil penelitian itu, menunjukkan bagaimana virus pernapasan menyebar selama kontak dekat. Ternyata, risiko paparan selama pelukan singkat ternyata sangat rendah. Bahkan ketika kamu memeluk seseorang yang tidak mengetahui jika terinfeksi dan batuk saat pelukan.
“Kami tidak tahu berapa banyak jumlah virus yang ditularkan untuk membuat anda sakit - mungkin lebih dari satu. Jika Anda tidak berbicara atau batuk sambil berpelukan, risikonya seharusnya sangat rendah,” -Dr Linsey Marr-