Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dear Keluargaku, Kita Berjumpa Video Call Dulu Meski Kangenku Sudah Tidak Terbendung

9 Mei 2021   23:31 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:31 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear seluruh keluargaku yang ada di Kota Malang,,

Maafkan aku, sudah dua lebaran terakhir kita sudah tidak berjumpa secara langsung. Pandemi ini memang sungguh sangat menyebalkan.

Padahal, aku juga ingin ajak anakku bertemu dengan saudara seumurannya. Suasana pasti jadi seru, tawa anak-anak saling sahut menyahut, sedangkan kita saling 'ganyeng' temu kangen.

Surat ini aku kirimkan untuk kalian yang aku rindukan. Bertemu dan berkunjung ke Malang selalu jadi pelarianku setiap aku ada masalah, penat atau sedang bahagia.

Pandemi membuat jarak Surabaya-Malang serasa ada dinding tebal. Apalagi sejak ada larangan mudik dari dan ke Malang di tahun ini. Membuatku semakin merindukan kalian.

Aku merindukan menikmati suasana alum-alun di bawah pohon rindang sambil makan bakso. Suasana Malang yang sejuk dan hangatnya bakso membuat suasana menjadi sempurna.

Ditambah melihat burung-burung yang selalu mampir di alun-alun membuat serasa saya seperti di luar negeri. Menikmati suasana yang indah dan nyaman.

Suara angin yang berhembus dan ramenya para remaja bermain skateboard pojokan alun-alun menambah suasana semakin syahdu. Aku sangat kangen Malang.

Dear seluruh keluargaku yang ada di Kota Malang,,

Aku kangen jalani puasa di Malang. Hal yang paling aku kangenin adalah suara sirine masjid untuk bangunin sahur. Apalagi suasana makan bersama saling berbagi makan berbuka, suasananya berbeda.

Meskipun di rumah kecil sederhana tapi serasa lebar kalau sudah rame-rame berkumpul. Suasana makan bareng sambil bercerita banyak hal dan menonton televisi jujur tidak sama jika berada di rumah saya sendiri.

Memang pandemi ini sangat menyebalkan, padahal berharap tahun ini sudah lebih baik dan bisa kembali kumpul. Ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi.

 Dear seluruh keluargaku yang ada di Kota Malang,,

Setiap ke Malang, saya selalu punya cerita baru. Aku masih ingat ketika mau perjalanan balik ke Surabaya, aku masih ngantuk berat karena gak bisa tidur.

Akhirnya budhe membuatkan kopi, bagi saya itu seperti 'kopi setan'. Gimana gak membuat saya gila, sehabis minum itu, saya yang awalnya ngantuk berat langsung mata melek. Bahkan gak bisa tidur 3 hari.

Padahal biasanya, minum kopi apapun kalau sudah ngantuk ya tetap ngantuk. Tapi ini kopinya berbeda. Saya sampai bingung karena mata saya masih 'terang' dan gak bisa dibuat istirahat.

Ya sebenarnya banyak lagi cerita-cerita yang lain untuk dibagi. Pengennya cerita itu tidak ditulis di sini, tapi bisa diceritakan secara langsung bertemu.

Semoga ketika sudah memungkinkan untuk berkunjung, aku ingin sekali ketemu. Berbagi banyak cerita dan banyak hal lainnya.

Semoga kalian sehat selalu dan dijauhkan dari segala bahaya serta tidak kekurangan apapun. Supaya saat pandemi berakhir aku bisa segera bertemu kalian lagi.

Salam dari keluarga di Surabaya,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun